KRESEG

KRESEG
Oleh: Amaliya Khamdanah


            Assalamu’alaikum, sehat ya, sehat! Semoga selalu dalam lindungan-Nya, kawan. Aamiin _/|\_ Oke, sudah baca judul postingan di atas? Bagaimana, judul postingan sudah masuk taraf gaje, kan? Wkwk. (abaikan, penulis mulai gila) Oke, lanjut saja ya. Saya sebenarnya lagi bingung buat lanjutin cerpen dan fanfiction saya, yah idenya absurd banget (menurut saya), dan lagi-lagi mentok di tengah jalan, iya untung saja tuh ide langsung minggir ke kiri jalan, hehe *gagalpaham*

            Postingan saya kali ini tentang masa lampau, yak Mal tulisanmu semakin lama kok tentang masa lalu terus ya? Gagal move on cieee :D | Enggak kok, enggak! Gak ada materi buat nulis lebih tepatnya, haha dan mungkin benar juga sih *postinganmacamapaini* Oke, abaikan ketikan gila tadi. Nah, tepatnya sih saya mau bahas pengalaman tiga tahun lalu *benergaksih? *langsungngitungpakejari* Pas kelas X (sepuluh) tepatnya, tepatnya lagi di kelas terpetjah, siapa lagi kalau bukan kelas X-G (Yes, Oret!) *alayyah* prok-prok-prok!

            KreSeG sebenarnya adalah singkatan dari kami, kami disini adalah perwakilan dari teman-teman di kelas X-G yang aktif mengurusi mading kelas, intinya itu tim kreatifnya gitulah. Nah, kalau X-G (Yes, Oret!) sendiri adalah yel-yel dari kelas kami. Simpel, kan? Dimana pun dan kapan pun, ketika ada orang yang tanya, “apa yel-yel atau jargon dari kelasmu?” kami serentak teriak, “Sepuluh G, Yes, Oret!” dan diakhir teriakan kami selalu tertawa, sepertinya ini adalah sebuah filosofi kalau kelas X-G angkatan 2013/2014 sangat menyenangkan. Yakinlah itu, kawan!

            KreSeG adalah Kreasi Sepuluh Ghe. Nah, pencetus nama itu murni dari kami para pemikir masa lalu kelas. Pembuatan nama ini sebenarnya pas mendekati hari peringatan Bulan Bahasa di madrasah, berbagai lomba diadakan salah satunya lomba mading kelas. Gak tahu kenapa saya senang sekali saat membaca ada lomba mading kelas, seakan-akan ada hadiah dari langit yang jatuh tepat mengenai kepala teman saya, seneng banget pokoknya! Nah, setelah itu kami sepakat untuk buat mading kelas sekaligus buat ikut lomba. Mikir lamaaaa banget, usulan tema  dan nama mading sana-sini tapi gak ada yang sreg di hati *eh* anehnya pas lagi pelajaran matematika, nama KreSeG langsung muncul saja di permukaan otak. Ini maunya apa?! Dan istirahat pun tiba, nama absurd bin gaje tadi langsung disepakati warga kelas X-G dan resmi di hari selanjutnya kami meminta izin kepada bapak wali kelas buat ikutan lomba mading dan izin juga buat ngubrek-ngubrek kelas sampai hancur! Oke, ini terlalu lebay.

            Pembagian tim mading dan pembagian delegasi buat lomba lainnya dimulai, kalau gak salah sekitaran sebelas lomba dan semua lomba itu setiap kelas wajib mengirimkan pesertanya kalau enggak di DENDA! Oke, karena kelas kami gak mau mengeluarkan uang untuk denda, mau gak mau harus ada perwakilan.  Jujur saja, waktu itu saya dan beberapa teman jengkel banget, tepatnya pas ngomong di depan kelas pas jam kosong.

 “Cah, ono lomba kih. Kelas wajib ngirimke wong perlombane, yen ogak di denda 50ewu. Piye?” Teman kelas saya yang ngomong, saya mah diem di depan sambil lesehan. Haha. Seketika kelas hening, padahal dimenit sebelumnya kelas kami rasanya jadi Pasar Bangetayu.

“Kok do meneng?” Teman saya bicara lagi. Sekali, dua kali, tiga kali, dan akhirnya kesekian kali tetap saja kelas hening dan hasilnya pun nihil. Dengan jengkelnya teman saya kembali kebarisan lesehan kembali membahas, waktu itu kami menggunakan metode memaksa agar teman-teman lainnya bisa berpartisipasi. Yak, benar saja setelah melakukan metode pemaksaan tersebut teman-teman kelas raut mukanya berubah tambah murung, “Yen gak dipekso, gak bakal do gelem.” Itu ujar kami setiap pada setiap pembahasan dan setelah-setelahnya.

“Ono sing gelem melu gawe mading engko sore?” Saya tiba-tiba berdiri di samping teman saya. Dan kau tahu hal yang terjadi setelahnya? Yups benar! Teman-teman lainnya membisu dan mengabaikan ucapan saya. Sakit banget! “Yowes, sing gelem ngiwangi gawe mading engko sore teko yo, gak tak pekso, tapi iki kan yo gawe kelas.” Saya melanjutkan ucapan, kelas masih hening. “Tapi, gawe Anita, Uli, Wahyu, Tasya, Vicky, Aini, Diana, Toha, Malik, lan Far, duite gawe mading ya?!” Saya malah gak nyambung sendiri pas di depan kelas, salting kali ya? Haha. “Ojo do balik, gawe mading kelas bareng-bareng.” Sambung saya dengan sedikit terkekeh.

Ini foto kami sebelum memulai mengerjakan mading, sebelumnya juga kami sudah membagikan tugas-tugas buat mengisi rubrik madingnya. Pengerjaan mading ini gak sehari jadi, kalau gak salah dua sampai tiga harinan baru jadi.


Jangan tanya itu foto zaman kapan, zaman jahiliyah kami. Haha. Nah, gara-gara setiap pulang sekolah buat mading, kami saling dekat bahkan klop. Kami sering cerita-cerita bareng disela jam-jam kosong. Semoga saja kau baca postingan absurd ini, tapi jangan baper ya! Hahaa.


Di mading sengaja kami sisipkan wawancara, biar kelihatan sempurna madingnya. Haha. Nah, wawancara kami lakukan, termasuk tanya-tanya ke bapak wali kelas, ketua kelas, mantan kelas X-G dulu, Ibu PPL dari IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo) dan pak sekretaris, haha. Salah satu fotonya. Jangan tanya saya yang mana, saya yang pegang kamera!


Lanjut ya. Ternyata waktu cepat berlalu, dan kau tahu? Semakin mendekati hari-H perlombaan teman-teman kelas semakin banyak yang ikut membuat, baik mading atau pun kebersihan kelas dan kami tentunya sangat senang sekali. Salah satu diantara kami mengusulkan agar dibuat banyak burung-burung origami dan teman sekelas setuju. Dan saya ingat sekali, waktu itu saya diamanahi membeli kertas origami sebanyak sepuluh plastik (harga origami di desa saya lebih murah dibanding harga origami didekat madrasah, ini ekonomis) setelahnya lagi saat-saat jam kosong maupun istirahat tiba, tutorial membuat burung dari kertas origami kami lakukan. Bahkan, di jam-jam selanjutnya burung origami itu terkumpul banyak. Sepulang sekolah pun kami pasang secara bersamaan di kelas. Haha.

Finalnya hari Jum’at, dan kelas kami tampak rajin, bersih, dan cantik. Jujur saja ketika pertama kali masuk kelas nuansanya seperti sedang di langit, serasa bisa terbang bareng burung-burung gitu. Wkwk, perumpamaannya terlalu lebay gaes! Sayang, gak tak foto.

Senin pas upacara adalah pengumumannya. Dan kau tahu kelas kami menjadi juara pertama dalam lomba mading kelas. Alhamdulillah ya Allah! Langsung tuh kami pelukan (yang cewek maksudnya), saling jabat tangan dan berucap, “makasih ya kerjasamanya.” Padahal kalau dipikir-pikir kakak kelas madingnya lebih oke-oke dibanding punya kami yang terhitung baru tinggal di madrasah, saingannya itu punya kakak-kakak kelas yang juga aktif di organisasi jurnalistik madrasah (La Tansa yang sering saya bahas itu, lho). Dan akhirnya seneng banget! Seakan-akan nama KreSeG gak sia-sia. Suatu ketika setelah pengumuman lomba mading tersebut banyak teman-teman dari kelas lain yang penasaran dengan mading kelas kami. Bahkan, salah seorang guru sampai bertanya,

“Kok Kreseg? Iki maknane opo?”
Tak lama kemudian guru tersebut melanjutkan ucapannya, “oh, kreseg kui gambarke kelasmu sing kekehan omong, cerewet, rame. Haha!” dan setelahnya kami tertawa bersama mendengar pengakuan guru tersebut. Nyatanya memang benar kelas kami memang dicap sebagai kelas rame yang ramenya kayak Pasar Bangetayu. Haha. Dan ada lagi, kelas kami juga mendapat nama lain dari guru tersebut lagi, “kelas lantai dua, pojok sendiri, gak ada tetangga, kampoeng suwung, gang buntu, dan blog-G” setidaknya nama-nama itu perwakilan dari kelas kami, dan memang benar adanya. Iya, sederetan nama-nama yang super banyak itu akan selalu kami ingat (ya, walau pun beberapa dari kami tentu tak sengaja melupakannya).

Di akhir tahun pelajaran salah satu dari kami sempat menulisnya di white board, coba tebak ini tulisan siapa? Tentu bukan tulisan saya, haha.



Fyuuh, capek juga ngetiknya. Oke, sebagai bonus mengingat masa lalu saya tambahkan foto bersama kelas X-G angkatan tahun 2013/2014. Jangan pada ketawa, mohon ditahan ketawanya. Eh, atau jangan-jangan sudah lupa ini foto siapa, foto kapan, eh perasaan gak pernah deh foto kayak gini? Haha, selamat mencari mukamu yang dulu, kawan! Salam hangat dari gang buntu!


Madrasah Aliyah Negeri 2 Semarang,  X-G/2013-2014.

Komentar