[ESAI] KESEHATAN MENTAL DAN LITERASI: MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Perkenalkan namaku Sunyi. Teman-teman menganggapku pendiam. Mungkin karena ketika tak larut dalam ramai, aku bisa bertemu dan mengenal diriku sendiri. * Bertambah hari sepertinya kita semakin sibuk saja, mengerjakan ini-itu, mengejar sana-sini, menengok kanan-kiri, mendongak dan menunduk, seperti mencari sesuatu, atau hal-hal lainnya. Sampai di tengah keramaian bahkan sepi sekaligus, kita tak henti-hentinya untuk terus melaju. Apa tidak lelah? Lalu bagaimana dengan keadaan dirimu? Sesuatu yang tanpa kita sadari sudah ada, sudah kita miliki, dan sangat dekat sekali dengan diri sendiri. Mengutip dari buku Mengheningkan Cinta karya Adjie Santosoputro di paragraf awal berhasil menumbuhkan sesuatu di kepala saya. Saya tidak dapat memastikan berapa banyak orang yang usai membaca buku ini merasa tertampar, merenung, atau respon-respon lainnya. Namun, ada saja argumen-argumen sekaligus beberapa pertanyaan dan pernyataan saling berdesakan dan segera ingin bertemu dengan jawaban. Namun, hal...