[HARI KE-2]--KAMU (BUKAN) SALAH SATUNYA
KAMU
(BUKAN) SALAH SATUNYA
(CatatanNgenes.Com/#10DaysKF)
Oleh: Amaliya Khamdanah
Assalamu’alaikum,
semoga kamu senantiasa dalam lindungan-Nya. Aamiin _/|\_ Huh, ternyata #KampusFiksi 10 Days Writing Challenge,
sudah memasuki hari ke-2, pada 19 Januari 2017. Kamu sudah ikutan? Telat
posting gakpapa kok, asal linknya
kamu share ke twitter @KampusFiksi jangan lupa beri tagar #10DaysKF. Monggo,
gaes!
Pertanyaan
hari ke-2 sedikit melegakan, karena apa, ya setidaknya dalam mengetik dan
merangkai kata tidak terlalu mendalam, hehe. Oh iya, mengenai judulnya sih
memang sengaja saya gitukan. Kan, hal yang pertama kali diminati pembaca adalah
judul. Jadi pada postingan kali ini, saya sengaja buat judul yang agak baper
(menurut saya, sih) agar kamu juga ikutan baper terus laper. Haha!
“Sebutkan 3 hal yang kemungkinan
besar membuatmu histeris!”
Sebenarnya
banyak sih, tapi tantangan #10DaysKF hanya memaksimalkan tiga kemungkinan. Oke,
langsung saja ya! Simak terus ketikan saya. Oh iya sampai lupa, ingat kamu
sedang membaca tulisan di blog absurd
jadi jangan kaget!
Kemungkinan
besar pertama yang bisa membuat saya histeris? Hmm… Sebenarnya saya jarang
sekali—bahkan langka—menampakkan ke-histeris-an saya dimuka umum atau publik
(halah kakehan gaya). Itu benar kok! *mencobamenyangkal* Saya lebih sering histeris dalam hati, iya
dibatin gitu. Wkwk. Gak tahu kenapa seneng saja kalau histerisnya dibatin,
walau pun ada beberapa kejadian sempat histeris diluar batas kendali.
Misalnya nih, kalau kamu sedang di dalam bus,
eh gak nyangka satu bus sama penulis buku favoritmu terus kamu mau
teriak-teriak gak jelas gitu di dalam bus? Oke, hal ini justeru mengganggu
ketenangan batin orang lain. Mending samperin saja penulisnya terus diajak
ngobrol. Udah gitu aja, gak usah teriak-teriak!
Saya
pernah bertanya kepada salah satu teman baik saya, “Eh enaknya nulis tentang
apa ya? Aku bingung nih, bagi saran dong.” Sengaja saya kirim ke banyak nomor
yang tersimpan di ponsel, siapa tahu ada yang dengan ikhlas membalas, ceritaku aja yang kamu tulis, Mal! *mikirkeras*
Nah, beberapa jam kemudian teman baik saya balas, “buat aja tulisan tentang
orang-orang yang kamu sayang.” Jujur, saya baca pesan itu berulang kali. Ini maksudnya apa? Kayaknya orang-orang baik
disekelilingku adalah kesayangan deh? Semakin lama otak saya njebluk gara-gara mikir kayak gituan. Hah!
Dan, Hap! Saya menegrti. Hal yang membuat saya
histeris tak karuan adalah ketika melihat orang-orang baik disekeliling saya
tersenyum maupun tertawa. Ya, tersenyum maupun tertawa tulus, tersenyum maupun
tertawa tanpa beban, tersenyum maupun tertawa karena menikmati hidup, tersenyum
maupun tertawa karena kelucuan tingkah bersama
keluarga atau teman dan sekitar, tersenyum maupun tertawa lebar
penghangat dan pendamai hati.
Sungguh,
melihat orang-orang yang disayang tersenyum maupun tertawa itu sangat
menyenangkan. Lihatlah guratan-guratan di wajahnya, sungguh Tuhan menciptakan
manusia dengan berbagai rasa. Ya, walau pun ketika melihat orang-orang yang
saya sayangi tersenyum maupun tertawa, saya tidak ikut-ikutan jingkrak-jingkrak kayak nonton konser.
Enggak! Saya lebih memilih berbalas senyum atau tertawa bersama, dan memang itu
seharusnya.
“Senyum
dan tawa siapa yang kamu maksud? Ambigu banget.”
“Tentu
senyum dan tawa dari keluargaku, sanak saudaraku, sahabat-sahabatku,
teman-teman baikku, dan orang-orang yang sempat memberi senyum-senyum
terbaiknya untukku. Haha.”
“Dasar
aneh!”
Kamu
ingat? Karena senyuman yang tulus adalah bagian dari ibadah.
Lanjut
yang kedua, yaitu menjuarai event
nulis, tulisan termuat di media masa maupun dapat balasan e-mail dari penerbit major
tentang naskah novel/antologi siap diterbitkan! (kalau yang terakhir sih belum,
belum ada naskah soalnya) Yakinlah, tanyalah kebeberapa penulis kenalanmu atau
penulis senior, pasti mereka akan histeris ketika mendapati ketiga hal
tersebut. Kalau yang kedua ini saya histerisnya gak karuhan. Misalnya ada teman
baik yang sedang duduk disamping saya, dan tepat waktu itu pula pengumuman event nulis atau tulisan termuat di
media masa (baik cetak maupun elektronik).
“Aku
menang juara satu lomba nulis cerpen, Tong!
Alhamdulillah ya Allah.” Ngomongnya sambil teriak semu terharu dan tangan nguyel-nguyel
teman baik yang duduk persis disamping saya.
Atau
mungkin, “Alhamdulillah, tulisanku dimuat di portal blablabla. Aku seneng
banget!” Ngomongnya juga sambil teriak semu
terharu dan tentu tangan nguyel-nguyel
teman baik yang masih duduk disamping saya.
“Nih!”
Teman baik saya langsung berbalas dengan menjitak keras kepala saya berulang
kali ditambah senyum lebarnya hingga tampak gigi-giginya yang agak putih itu.
Dan sungguh hal itu sangat mengesankan, terus saja seperti itu sampai bel
pulang sekolah. Haha. “Selamat ya, Tong,
jangan mudah patah semangat nulisnya!” disela jitakan yang super keras itu
teman baik saya berbisik sedikit wejangan.
Dan yang paling histeris ketiga bagi saya adalah
mendapat sesuatu hal yang sangat saya sukai dan itu GRATIS! Haha. Misalnya,
ketika Mbak atau Mas saya pulang dari kerja dan kuliah, tiba-tiba
menggeletakkan kantong plastik hitam di meja makan.
“Dik,
ada jajanan buat kamu. Itu ada di meja makan!” ucap mbak atau mas saya dari
ruang tv. Dengan langkah secepat kilat saya mendekati meja makan, senyum
sepuluh senti kini terhias.
“Yeeee,
jajanan gratis!” teriak saya.
Mungkin
dalam hati mbak dan mas saya mikir, “adik mungkin kelaparan,”
Dan
mungkin menang give away buku atau
novel yang baru terbit. Duh, senengnya.
Oke,
postingan mengenai tiga hal yang berkemungkinan besar membuat saya histeris ini cukup sampai disini. Kalau banyak-banyak,
ntar kamu bosen baca. Tunggu postingan hari selanjutnya, ya!
Salam
hangat dari salah satu Anak Nusantara!
Monggo, ikutan juga!
Komentar
Posting Komentar