Postingan

Menampilkan postingan dengan label Artikel

[ARTIKEL] SRIWULAN, BANJIR ROB, DAN POHON-POHON BAKAU YANG BERTAHAN

Gambar
Jika saya mendapat pertanyaan seperti, “Coba ceritakan perubahan yang telah terjadi di sekitarmu!” Saya dengan penuh percaya diri akan bercerita tentang desa tempat tinggal yang telah mengalami banyak perubahan. Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah menjadi salah satu desa yang mengalami perubahan dalam tiga-puluh tahun terakhir. Sebelum melanjutkan, saya harap teman-teman tidak membayangkan ‘perubahan’ seperti yang ada dalam imajinasi, seperti gedung-gedung pencakar langit, jalan bebas hambatan, atau tempat wisata populer. Tidak ada tempat wisata populer, jalan raya yang hampir macet setiap hari, atau gedung-gedung tinggi adalah rumah berlantai dua dan pabrik-pabrik. Bahkan, pohon-pohon yang tumbuh di setiap sisi jalan sudah tidak lagi bertahan dan hanya menyisakan batang-batang lapuk. Hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan, faktor alam dan faktor-faktor karena ulah manusia yang saling berkesinambungan. Contoh-contoh tersebut kini diperparah dengan kehad...

MENIT-MENIT YANG BERHARGA

Gambar
MENIT-MENIT YANG BERHARGA Oleh: Amaliya Khamdanah Coba tebak, hal di dunia ini yang tak bisa kau hentikan? Jangan jawab langkah pacar atau mantan yang menjauh. Yang kumaksud bukan itu. Tapi hal lain, yang setidaknya sangat bermanfaat untukmu, aku, dan orang-orang yang sempat membaca narasi ini. Akan kuberi jawaban, ialah waktu yang terus saja—tanpa disadari—selalu bersamamu. Waktu senantiasa berjalan walau disaat itu kau memilih berhenti, memilih berdiam diri di tempat yang kau sebut zona nyaman. Hingga pada akhirnya kau enggan lagi berjalan melanjutkan perjalanan. Padahal kau baru saja melangkah, melebarkan kaki untuk berjalan, bahkan siap untuk berlari. Lihat ke depan! Aneh, kau sempat berteriak memberi aba-aba pada dirimu, tapi badanmu tak gerak sama sekali—masih duduk di zona nyaman. Padahal, jalan yang kau lalui belum seberapa, belum ada seperempat jalan kau tempuh. Aneh, kau malah memilih berhenti. Aku bergidik geli. Coba deh lihat kebelakangmu. Menoleh...

INVESTASI POHON UNTUK MASA DEPAN

Gambar
INVESTASI POHON UNTUK MASA DEPAN Oleh: Amaliya Khamdanah Pohon adalah investasi terbesar untuk kelangsungan bumi. Bahkan investasi menanam pohon di masa kini akan sangat menguntungkan di masa mendatang. Hal ini tentu sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia dan makhluk yang tinggal di bumi—air, udara, cuaca, iklim, tanah, hewan, dan tumbuhan itu sendiri. Walaupun demikian, investasi menanam pohon di masa kini sangat tak terlihat, karena tertutupi dengan investasi-investasi yang lebih menggiurkan; uang. Orang-orang lebih memilih menjatuhkan uang dan segala tetek-bengeknya untuk investasi hal yang nyata di masa kini. Misalnya dengan melakukan investasi ke bank, proyek jalan tol, gedung-gedung, hingga emas. Karena ketika melakukan investasi tersebut, orang-orang akan menuainya dengan jangka waktu—tak lama—lima atau sepuluh tahun—untuk memperoleh hasilnya. Bisa dibilang investasi ini adalah untuk hajat individu. Lalu bagaimana dengan melakukan investasi hal-hal yang padaha...

[ESAI] AKU, POHON, DAN LANGIT BIRU

Gambar
AKU, POHON, DAN LANGIT BIRU Oleh: Amaliya Khamdanah Aku adalah bagian dari manusia millenial yang hidup di tahun dua-ribu-tujuh-belas. Tahun di mana teknologi semakin canggih dan berkembang pesat. Bagaimana tidak, coba lihat sekitarmu, dari anak sekolah dasar hingga kakek-nenek memegang gadget—tak buta teknologi. Dan aku percaya, di masa mendatang teknologi akan semakin canggih lagi tanpa mengenal ruang dan batas. Namun apakah kita menyadari ada hal buruk yang sedang mengintai kita di masa mendatang? Apa itu, aku tak melihatnya? Tentu, kita tak akan melihatnya sekarang, tetapi beberapa pakar di dunia sudah memprediksi hal buruk tersebut akan terjadi. Contoh yang sering kita hadapi saat ini adalah global warming atau pemanasan global. Pemanasan global sekarang menjadi lawan kita, di mana gas rumah kaca menjadi faktor utamanya, seperti; gas buang kendaraan bermotor, gas buang dari pabrik, pembakaran sampah, bahkan hutan. Kamu tahu apa dampaknya? Gas rumah kaca menyerap...

MOVE ON JUGA JIHAD

Gambar
MOVE ON JUGA JIHAD Sebenarnya ini adalah tulisan yang mau saya kirim ke majalah sekolah, berhubung kelewat deadline, teman saya mengusulkan untuk di post ke blog. Baiklah, artikel untuk majalah ini sresmi saya post di blog absurd saya. Selamat Membaca! JIHAD--Apa  itu  Jihad, kok judulnya agak gak masuk? Inget guys, jihad gak harus perang. Jihad pada postingan  kali ini, tidak mengharuskan kita untuk melakukan peperangan karena manusia mempunyai peri kemanusiaan, peri keadilan, seperti yang tertuang dalam nilai-nilai luhur  pancasila. Pada zaman modern sekarang ini, banyak sekali tafsiran arti jihad. Peperangan melawan agama yang menyekutukan Tuhan termasuk didalamnya. Namun, jika kita lihat pada sudut pandang yang lainnya, banyak sekali yang dapat kita temukan, seperti: belajar dengan sungguh-sungguh karena kita adalah pelajar, membantu sesama makhluk Allah dan tentunya yang sedang nge- trend dikalangan kaum remaja. Yups, Move On! Kanapa move on ju...

INDONESIAKU TAK TENANG

INDONESIAKU TAK TENANG Oleh: Amaliya Khamdanah Kriminalitas telah menjalar, siapa yang mampu menghentikannya? Pembunuhan, perampokan, pembegalan, dan sebangsanya seakan lazim terjadi di tanah pertiwi ini. Menjadi tontonan wajib dalam media massa. Ah, bukan tontonan wajib lagi. Namun, sangat membosankan! Memalukan! Tak   ada kesadaran dirikah dalam diri kita? Sepertinya tidak ada. Sepertinya juga para manusia yang tengah duduk di kursi istimewa hanya ongkang-ongkang. Menikmati seduhan teh hangat, sembari menikmati penderitaan rakyat kecil. Manusia licik diluar sana tertawa bahagia, menunggu kehancuran negeri ini. Eksploitasi segala sumber daya. Bahkan jika perlu mereka akan menjual pulau-pulau indah pada Asing! Naasnya negeriku. Hei para manusia! Takkah kau lihat tanah yang kau injak ini menangis! Menagis tersendu-sendu akan tingkahmu yang menyeleweng. Menngis tersendu-sendu karena kau seenaknya sendiri di tanah ini. Jika boleh mereka berkata --tanah pertiwi ini, man...