Postingan

Menampilkan postingan dengan label Literasi

BAGAIMANA CERITA PERTAMAMU DENGAN BUKU

Gambar
Selamat Hari Buku Nasional Berapa halaman buku yang telah kamu baca hari ini telah menjadi bagian dari prosesmu. Tidak ada yang namanya sedikit atau banyak. Lakukan saja, senyamanmu. Buku hari ini dan yang lalu telah kamu khatamkan, juga telah membersamaimu dalam melangkah. Buku dari para penulis lokal maupun internasional. Buku puisi, kumpulan cerpen, novel-novel beragam genre, sampai nonfiksi yang banyak pilihan. Kamu bebas memilihnya, tak perlu ada yang ditakutkan. Buku-buku itu membantu dalam proses berpikir dan pengelanan-pengelanan emosi dalam dirimu. Masih ingat dengan buku yang pertama kali kamu baca hingga bisa sampai di titik ini (membaca menjadi salah satu kebiasaanmu)? Aku ingat. Apa kamu akan membacanya sampai akhir paragraf? Terserah. Saat itu masih duduk dibangku kelas 8-SMP. Salah satu teman dekatku ada yang sangat pandai, ketika jam istirahat berlangsung, dia beberapa kali mengajakku ke perpustakaan sekolah. Eits, saat itu aku belum senang membaca, walaupun sudah berga

TERE LIYE; MENULIS NOVEL HANYA SATU BULAN

Gambar
TERE LIYE; MENULIS NOVEL HANYA SATU BULAN Oleh: Amaliya Khamdanah Assalamu’alaikum. Halo! Wah tidak terasa banget kalau Syawal sudah kembali menyapa kita, ya. Bagaimana puasanya di Ramadan kemarin? Lancar, kan? Bolong berapa? Hehe. Semoga kita senantiasa dalam rahmat serta lindungan Gusti Allah, ya. Aamiin. Saya mau bagikan sedikit cerita, nih, tepatnya pas Ramadan lalu pada 31 Mei di Semarang. Emang apaan? Jadi, Tere Liye, eh pasti sudah kenal dengan novel-novel Tere Liye, kan? Halah itu lho, penulis novel; Rindu, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Tentang Kamu, dan film fenomenal; Hafalan Sholat Delisa . Nah, sudah tahu, kan? Alhamdulillah banget, pas menjelang akhir Ramadan, Tere Liye ada acara talkshow bukunya terbaru; About Life di Gramedia Pandanaran Semarang. Mumpung gratis dan jarang banget Bang Tere ke Semarang, ini adalah waktu yang tepat. Iya, walaupun, sampai di lokasi acara talkshow Tere Liye sudah dimulai. Heuheu. Tere Liye di Gramedia Pandanaran Semar

PATAH HATI YANG (UN)FAEDAH

Gambar
PATAH HATI YANG (UN)FAEDAH Oleh: Amaliya Khamdanah Assalamu’alaikum. Hai! Ada yang kangen tulisan absurdku di blog-absurdku ini? Tentu nggak, kan, udah ngaku aja! Oke baik, tanpa banyak ketikan di awal paragraf ini, saya bakal membagikan lagi pengalaman dan apalah-apalah dari salah satu acara di Gramedia Balaikota Semarang. Penasaran? Terus scroll perlahan. Haha. Tulisan ini ditulis setelah acara berlalu dua bulan kemudian, karena acara talkshow ini dilaksanakan di bulan yang manis tragis; Februari. “Heh, acaranya masih lama.” Balas salah seorang teman melalui whatsapp. Aku terkekeh geli. Saksirku to ya, yang share kan aku. Pikirku saat itu. tanpa banyak berpikir lagi, maksudku agar tidak bercabang lagi pikiranku, segera kubalas balasan itu. “Iya masih lama, tapi harus planning dulu dong.” Balasku. Temanku malah tertawa. Memang, ketika mendapat informasi mengenai acara literasi atau bedah buku, saya selalu membagikan info tersebut ke WA/Instagram. Pasti paham

GUS MUL: MENULIS, MENULIS, DAN MENULIS

Gambar
GUS MUL: MENULIS, MENULIS, DAN MENULIS Oleh: Amaliya Khamdanah Assalamu’alaikum. Apa kabar? Semoga selalu sehat dan dalam lindungan-Nya. Aamiin. Kali ini saya akan mereview sedikit mengenai acara Comfest 2018 yang diadakan Oktober lalu secara benruntun. Tapi, nggak semuanya sih yang akan saya bahas di blog-absurd ini, hanya pas bagian workshopnya Gus Mul. Pasti sudah tahu, kan, siapa Gus Mul itu? Yups, Gus Mul atau pemilik nama Agus Mulyadi adalah Pimpinan Redaksi Mojok.co. Nah, sebelum acara Comfest 2018 ini, Gus Mul sering banget diundang sebagai narasumber di acara-acara workshop sampai seminar. Pada 23 Oktober lalu, Agus Mulyadi ke UIN Walisongo Semarang. Dari yang saya sebutkan tadi di paragraf sebelumnya, saya belum pernah ikutan acara Gus Mul. Nah, pas menempati jam kuliah kosong dan acara bertempat di UIN Walisongo, saya baru bisa ikutan. Heuheu. Sebenarnya narasumber di hari tersebut ada dua penulis, Gus Mul dan Dwitasari. Namun, saat sesi Dwitasari menyamp

JATUH CINTA DENGAN BUKU DI BAWAH ATAP JOGLO

Gambar
JATUH CINTA DENGAN BUKU DI BAWAH ATAP JOGLO Oleh: Amaliya Khamdanah Pernah jatuh cinta? Rasanya pertanyaan tersebut layak dilemparkan untuk semua orang. Namun, dari banyak orang yang mendapat pertanyaan tersebut akan menjawab atau mengekspresikan ‘jatuh cinta’nya dengan cara yang berbeda. Seperti, seorang akan menjawab pertanyaan tersebut dengan, “Iya, aku pernah jatuh cinta, sekali, dua kali, tiga kali, bahkan ratusan dan aku menyatakan cinta itu padanya!” atau “Iya, tetapi aku lebih memilih menyimpannya saja, itu lebih baik.” dan masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan lainnya. *** Ah iya, aku akan membagikan sedikit pengalaman yang semoga bermanfaat di blog-absurd ini dan tentu tidak jauh-jauh dari judul yang diangkat. Lebih tepatnya, pengalaman di tahun 2018 yang berhasil membuat penulis di blog-absurd ini gagal move-on ! Wkwk. Jatuh cinta juga, Mal? Yups! *eh Minggu di bulan Pendidikan, berbeda dengan Minggu di bulan-bulan sebelumnya. Mengapa? Lebih

CFD BARENG MESEM KSD

Gambar
CFD BARENG MESEM KSD Oleh: Amaliya Khamdanah Pernah CFDan? Eh CFDan itu apa? Halah, itu lho, Car Free Day, biasanya diadakan pas hari Minggu pagi di alun-alun kota/kabupaten. Ah iya, sampai lupa salam. Assalamu’alaikum! Semoga kawan-kawan selalu dalam rahmat dan lindungan-Nya. Aamiin. Sesuai judulnya, aku mau ngeblog tentang hal ini. Apaan? Jadi, di akhir Minggu bulan April, lebih tepatnya pada 29 April 2018, kami—kekawan Memo Semarang Community—ikut memeriahkan acara dari KSD atau Komunitas Sahabat Difabel. Acara bertajuk Fun Walk Peduli Autisme (Semarang Peduli Autisma) dihadiri banyak kalangan. Bahkan untuk memeriahkan acara ini, pun sebelumnya berbagai acara dan perlombaan diadakan, seperti lomba baca puisi, pidato, dan aku lupa masih banyak lagi. Heuheu. Nah, pas Minggu paginya ini adalah acara inti atau acara puncaknya. Oh iya, pengalaman ini adalah pengalaman pertama ikut CFDan. Jadi, sebelum menuju Simpang Lima Semarang—saat di basecamp—karena sebelum