Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

[BUKU] JEJAK MAGELANG DALAM KARTU POS ERA HINDIA BELANDA: JALAN-JALAN KE MAGELANG MELALUI KARTU POS

Gambar
Menghabiskan weekend dengan berjalan-jalan ke tempat wisata merupakan hal yang menyenangkan dan sayang untuk dilewatkan, tetapi, bagaimana jika berjalan-jalan ke suatu tempat melalui kartu pos? Aku yakin, hal ini sangat jarang dilakukan orang-orang. Melalui buku Jejak Magelang dalam Kartu Pos Era Hindia Belanda karya Wisnu Murti Pratama, kita akan diajak berjalan-jalan ke Magelang di masa lampau melalui kartu pos. Bagiku, jalan-jalan kali ini sungguh berbeda, selain karena sudah lama tidak menginjakkan kaki di Magelang secara langsung, melalui narasi yang disampaikan penulis sangat jelas, sehingga kita sebagai pembaca yang sudah pernah maupun belum berkunjung ke Magelang atau bahkan pertama kali mengunjungi Magelang tempo dulu akan terasa ringan. Aku sempat bertanya-tanya, “Kok bisa, ya, penulis sangat teliti, lalu bisa mencocokkan lokasi fotografer di masa itu menghadap ke arah mana, lalu kondisi terkini dari gambar-gambar yang ada, dll.” Buku Jejak Magelang dalam Kartu Pos Era H

[SAAT KITA CERITA NANTI] MELIHAT POHON YANG TUMBUH DI HALAMAN RUMAH

Gambar
Setiap hari ada banyak kekhawatiran yang bermunculan. Mungkin jika bisa dilihat, pasti mirip dengan pohon yang setiap hari tumbuh daun di halaman rumah. Saya melihatnya beberapa kali, pohon yang tumbuh itu menumbuhkan dan menggugurkan daun sewaktu-waktu. Kekhawatiran-kekhawatiran muncul silih berganti. Terkadang tampak cepat, tak jarang juga lambat. Kadang ada yang lepas kadang malah bertambah cabang, antara cemas dan takut. Menyedihkan sekali. Mambayangkan bagaimana jika khawatir, cemas, dan takut adalah daun-daun yang pada waktunya akan berwarna hijau, kuning, dan cokelat, lalu gugur dan terurai di tanah. Daun-daun tersebut menyatu menjadi sesuatu yang bermanfaat lagi, seperti menjadi pupuk organik atau energi bagi akar pohon. Kekhawatiran, cemas, dan takut, atau perasaan lain yang tidak mengenakkan dirasa setiap orang, tetapi, bagaimana jika melihat bagian tersebut sebagai sumber kekuatan untuk terus bertumbuh. Merasakan, menyadari, dan merangkul semua yang ada pada diri. Layaknya p

[SAAT KITA CERITA NANTI] ADA ZINNIA YANG BERMEKARAN DI KEPALAMU

Gambar
Aku senang melihatmu lagi. Melalui perjumpaan sederhana yang membuatku ikut merasa lega. Langkahmu tegap dan tak terlihat berat. Senyum menyenangkan itu telah kembali merekah dan suaramu yang menenangkan kembali terdengar. Sepasang matamu memancarkan kehangatan, ada kedamaian yang merebak. Hal-hal sederhana yang ternyata sangat kurindukan. Aku teringat bagaimana dulu kamu selalu tersenyum, namun tiba-tiba menjadi berbeda. Ada murung yang tertinggal di muka. Aku ingat lagi, tawamu yang selalu menular kemudian secara mengejutkan menyisakan diam. Dan bahkan ucapan penuh semangat telah berbalik arah, tidak ada tanda-tanda. Apakah kamu benar-benar pergi? Aku melihat dua pasang matamu, tak ada hujan di sana. Hanya ruang yang penuh dengan ranting tanpa daun-daun. Kini aku melihat sesuatu di kepalamu. Ruang-ruang yang dulu penuh ranting telah tumbuh. Daun-daun berwarna hijau. Perlahan, kembang-kembang bermekaran. Menjulang di atas kepalamu. Bunga-bunga zinnia yang merekah bersamaan dengan lang

[SAAT KITA CERITA NANTI] BAHKAN, DI KEDALAMAN MIMPIKU

Gambar
Aku mengenalmu beberapa tahun lalu lewat sepucuk surat yang jatuh. Rupanya lembaran itu berisi namamu lengkap dengan tatapan yang tak ubahnya batu. Tidak ada senyum hangat. Hanya saja rekaman singkat itu terus berulang. Aku menertawakan diriku, mengapa hanya dengan sepucuk surat, apa-apa yang berkaitan tentangmu selalu memutar tanpa aba-aba. Ah, aku salah, tatapan tanpa senyuman itu hanya pintu tanpa tanaman. Selebihnya, hijau daun telah tumbuh dalam ruang per ruang. Kamu meneduhkan, bahkan di saat diam dan sulit. Sepertinya, usai tatapan dingin yang lebih dingin dari bediding , hal-hal baik yang pernah kamu lakukan terekam dalam sepasang mataku. Membekas dalam ingatanku. Kesekian kalinya, hadirmu yang tanpa banyak celoteh menjadi hal yang selalu kutunggu. Menenangkan. Aku sempat bertanya-tanya, apakah ada dari masing-masing kita menjadi hal yang sama-sama ditunggu? Untuk sekadar ramai yang selalu menjadi suara kesukaan, atau diam yang menemani dalam tenang. Menyenangkan sekali menging

[BUKU] MAP OF THE SOUL: MENGENAL PETA JIWA MELALUI ALBUM 7 BTS

Gambar
MAP OF THE SOUL: PERSONA karya Murray Stein, dengan Leonard Cruz dan Steven Buser. Terbit dalam bahasa Indonesia di Shira Media pada tahun 2020 dengan tebal 114 halaman. Buku nonfiksi ini termasuk dalam kategori buku psikologi. Aku baru tahu, ternyata Murray Stein telah menerbitkan banyak buku, beberapa sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Sekilas info, Murray adalah seorang Jungian, murid dari Carl Gustav Jung—dokter psikolog. Tidak heran jika banyak karya Murray Stein yang membicarakan hal-hal berkaitan dengan teori psikologi milik Jung. Membuka halaman per halaman dalam Map of The Soul   rasanya seperti sedang hadir pada diskusi bedah lagu milik BTS—idol grup dari Korea Selatan—sekaligus lengkap mendengar lagu-lagu dalam album 7 Map of The Soul. Iya, BTS atau 방탄소년단 menciptakan lagu-lagu dalam album ini berdasar salah satu teori psikologi milik Carl Gustav Jung. Apakah kebetulan? Tentu saja tidak. Membaca penjelasan sekilas Kim Nam Joon yang ada dalam buku ini, dia adalah oran

[BUKU] DARI PALA MENUJU AMAI SETIA MELALUI TEH DAN PENGKHIANAT

Gambar
Menilik Indonesia di masa lampau mulai dari VOC menginjakkan kaki di bumi pertiwi rasanya sangat menyedihkan, pribumi menjadi budak di tanahnya sendiri. Cerita-cerita tersebut bisa kita temukan dan baca diberbagai sumber, dari buku-buku akademik, nonfiksi, sampai fiksi. Melalui buku bergenre fiksi, Iksaka Banu menuliskan dalam buku Teh dan Pengkhianat . Teh dan Pengkhianat merupakan karya Iksaka Banu yang terbit di Penerbit KPG pada tahun 2019 dengan tebal 164 halaman. Buku berisi kumpulan cerita pendek ini bisa dibaca juga melalui aplikasi Gramedia Digital dan iPusnas, atau membeli langsung di toko buku offline maupun online. Cerpen-cerpen dalam buku ini menggunakan sudut yang berbeda, yaitu pandangan orang Belanda terhadap pribumi. Banyak orang berkulit putih pada masa itu memandang pribumi sangat rendah, tetapi, ada juga yang sebaliknya atau setara. Bahkan, di cerpen pembuka berjudul Kalabaka pesan itu tersampaikan. Namanya Hendrieck Cornelis Adam atau Driek, seorang tentara Beland

[SAAT KITA CERITA NANTI] JIKA ADA SERIBU BINTANG DI ATAS KEPALAMU

Gambar
Saya sudah memesan balkon serta teleskop di nomor dua-dua-satu . Pesanmu yang kuterima sepuluh menit yang lalu melalui e-mail. Sedikit mengernyitkan dahi dan mendekatkan ponsel ke pandangan mata. "Apa aku tak salah membaca?" Gumamku dan terus membaca ulang pesanmu itu. Ah iya, aku hampir melupakan satu hal. Kamu termasuk orang yang selalu menikmati langit. Kamu selalu bercerita apa saja tentang langit, dari sains sampai imajinasimu. Bahkan, dongeng yang sering kita dengar sewaktu kecil tentang pohon dan raksasa tinggal di langit juga sering kamu ulang. Kamu selalu bertanya-tanya, apakah benar di langit ada kehidupan lain? Setiap hari langit akan berubah-ubah goresan, terlebih awan. Kalau sudah begitu, aku berkata lirih, Maha Suci Allah dengan segala keindahanNya. Kamu tersenyum. Ketika memandangmu, aku dapat menjelaskan kepada semesta mengapa Tuhan mencintai keindahan . Tiga bait puisi itu ada di buku Kasmaran, bagian puisi Bakat Memuja. Satu dari beberapa buku puisi yang ser

THE PHANTOM OF BAKER STREET: UCAPAN AI HAIBARA SAMPAI PERJALANAN MENEMUKAN THE JACK RIPPER

Gambar
Pertama kalinya aku dibuat terpukau dengan ucapan ‘bocah’ bernama Ai Haibara dalam Movie Detective Conan yang ini. Padahal jika disimak lebih lanjut obrolan antara Conan Edogawa dan Ai Haibara banyak sekali yang bisa digarisbawahi, tetapi, yang ini , behasil membuat terpukau, terdiam, sekaligus ber-oh panjang. Meitantei Konan Beikā Sutorīto no Bōrei  atau Phantom of Baker Street merupakan movie ke-enam dari Detective Conan yang tayang pada tahun 2002. Secara garis besar, movie ini menceritakan tentang software Noah’s Ark atau Bahtera Nuh yang digadang-gadang bisa menggerakkan anak-anak lebih cerdas lima tahun kedepan dengan otak buatan. Caranya melalui permainan digital yang terhubung dengan kepala dan otak. Sisi lain dalam permainan ini adalah sensasi yang dirasakan seperti nyata. Mengutip obrolan Genta Kojima pada teman-temannya, “Seperti di dunia nyata!” dan ditambah  pengakuan Conan saat sudah melakukan perjalanan dalam game digital tersebut, “Tapi, rasa sakit di kakiku kayaknya n

[JALAN-JALAN] DESTINASI BUKU SEMARANG KE MICROLIBRARY

Gambar
Aku pernah membahas tentang perpustakaan mini di Semarang secara singkat, sepertinya di sini . Dan sekarang, versi lebih panjang, semoga memuat informasi yang kamu perlukan, ya! Namanya Microlibrary Warak Kayu, merupakan perpustakaan mini yang bahan baku utamanya adalah kayu. Perpustakaan yang cukup unik. Seperti namanya, perpus ini tidak terlalu besar tetapi cukup melegakan. Terletak di Jl. Dr. Sutomo, Semarang, atau dekat dengan Kampung Pelangi dan Taman Kasmaran. Jangan khawatir, lokasi Microlibrary Warak Kayu sangat strategis. Persis di seberang jalan. Rute yang dilalui banyak transportasi, termasuk Trans Semarang dan Trans Jateng. Koleksi buku di Microlibrary Warak Kayu beragam, dari buku anak-anak, komik, novel, self-improvement, sampai babagan umum. Terkait jam operasional, perpus ini buka setiap hari Senin sampai Sabtu, dari jam 8.30 sampai jam 15.00, hanya saja jam 12.00-13.00 tutup. Namun, untuk hari Minggu dan tanggal merah atau hari libur nasional, perpus tutup. Biasanya ju

[BUKU] AUTUMN IN PARIS: SURAT MUSIM GUGUR UNTUK SESEORANG DALAM RADIO

Gambar
AUTUMN IN PARIS , merupakan karya Ilana Tan yang terbit di Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2007 dengan tebal 264 halaman. Novel yang juga tersedia di aplikasi iPusnas—dengan antrean yang panjang. Novel Autumn in Paris menjadi karya Ilana Tan selanjutnya yang kubaca setelah In a Blue Moon . Aku merasa harus membaca semua karya Ilana Tan, karena setelah khatam dua novel tersebut, ternyata menarik dan ringan. Terlebih lagi, ada hal khusus yang menarik perhatianku, seperti beliau senang memasukkan tokoh berlatar belakang orang Asia. Autumn in Paris bahkan ada dua tokoh yang memiliki darah Asia, sedangkan untuk setting cerita dalam novel berada di Prancis. Siapa sajakah mereka? Akan kuperkenalkan. Dia bernama Tara Dumpont, seorang perempuan blesteran Prancis-Indonesia yang memilih menetap di Paris bersama ayahnya. Tara bekerja sebagai penyiar di salah satu radio ternama di Paris.  Tokoh selanjutnya ada Sebastien Giraudeau, orang asli Prancis yang berteman baik dengan Tara. Mungkin orang