[PUISI] IA BERNAMA SEPI

IA BERNAMA SEPI 
Karya:
Aji, Angin, dan Amaliya


Berliku-liku, jalan yang di arungi,
hingga ia terlelap dalam benak sayup kesepian,
tanpa huruf yang hendak merangkai kata,
tanpa kata yang tak sanggup menjadi kalimat.

Bibir pun terasa pecah, menelan pahitnya emosi,
beranjak pada ruang gelap, tak pandai lagi tubuh berjalan,
kesana kemari tak tentu arah langkah,
terombang-ambing bak kapal tanpa nahkoda,
dan yang kurasa kesunyian belaka.

Sedikit suara itu mulai mengeras,
menggugurkan malam yang akan berhenti,
pada satu detakan,
Semoga Tuhan tak mematikannya,
dalam lika-liku jalan bernama; kesepian.

Tidurlah, esok kau kan terbangun,
melihat isi dunia yang konyol,
hingga kau bosan dan memilih tidur lagi,

Terlelap selamanya,
dalam pangkuanmu; bernama sepi.

Demak,  Salatiga, 29 Mei 2018.

______


Catatan:
Puisi kolaborasi antara Aji Santosa (Juara 2 Lomba Baca Puisi KSD Semarang) dan Amaliya Khamdanah. Puisi di tulis dalam keadaan mengerjakan tugas kuliah, mumet jurnal, serta dihadapkan  UAS semester genap. Jadi, kiranya pembaca menemukan makna tersirat di dalamnya, kami selaku penulis puisi kolaborasi sangat senang. Pun, jika tak menemukan makna tersirat di dalamnya, silakan dibaca ulang dengan penuh penghayatan dalam. Dan terima kasih pada embusan angin yang sudah menyampaikan syair-syair puisi walau jarak terbentang jauh. Terima kasih.

Komentar

Posting Komentar