Postingan

MEMBACA PESAN YANG TELAH BERLALU

Gambar
Menutup buku hari ini, bukan karena sudah mengkhatamkan buku yang sedang kubaca. Belum. Tetapi, aku butuh rehat sejenak atau mungkin lama, sampai beberapa hari atau minggu, untuk kembali melanjutkan kembali membaca buku tersebut. Hal itu kulakukan berulang kali ketika membaca buku. Makanya, tidak mengejutkan kalau dalam satu tahun, aku hanya bisa mengkhatamkan beberapa buku saja, tidak sampai tiga-puluh buku. Tidak apa-apa dan tidak masalah juga . Perkataan itu selalu kukatakan pada diriku. Toh, memang tidak ada yang salah ketika aku atau kamu hanya bisa membaca buku sampai rampung atau tidak dengan total buku yang sedikit. Sempat terbesit saat melihat timeline dipenuhi dengan orang-orang yang melihatkan target bacanya sampai puluhan bahkan yang terbaru ada yang sampai ratusan dalam satu tahun. Bagiku, hal itu sungguh menakjubkan.  Keren sekali! Aku kembali melihat diriku dan berkata jujur, maaf, belum bisa seperti itu.  Kemudian, dalam diriku juga berkata lagi

[JALAN-JALAN] DARI TRANS SEMARANG SAMPAI MICROLIBRARY WARAK KAYU

Gambar
Jalan-jalan ke Semarang tak akan membuatmu khawatir tentang transportasi. Berbagai jenis kendaraan publik, tersedia di ibukota Jawa Tengah ini, seperti BRT Semarang atau yang dikenal juga dengan Trans Semarang, bus pintu dua, dahyatsu (angkutan oren), sampai ojek-ojek (online maupun konvensional). Juni lalu, temanku mengajak jalan-jalan Semarang tanpa menaiki motor, tetapi dengan transportasi umum dan sepakat untuk naik BRT Semarang. Selanjutnya menentukan tempat-tempat yang akan kami kunjungi. Iya, kami memiliki keinginan yang berbeda-beda. Temanku mengusulkan untuk pergi ke Gramedia Pandanaran, sedangkan aku mengusulkan untuk ke Microlibrary Warak Kayu. Perjalanan dimulai dari Tugu, kami harus menunggu Trans Semarang di halte terdekat. Bus tersebut dengan Koridor I dengan rute Mangkang-Penggaron, sedangkan tujuan pertama kami adalah Microlibrary Warak Kayu yang letaknya di Jl. Dr. Sutomo dekat dengan RSUD Kariadi. Artinya, kami harus transit di halte-point yang berada di Jl. Pemuda

[SAAT KITA CERITA NANTI] LANGIT HARI INI

Gambar
Hari ini aku memutuskan keluar rumah setelah hampir satu minggu berdiam diri dalam kamar. Iya, sebetulnya tidak juga, karena bolak-balik kamar kecil, ruang makan, ruang keluarga, atau mengambil sesuatu dari lemari yang berada di ruang tamu. Terlebih, tiga hari belakangan, hujan terus mengguyur kota tempatku tinggal, seperti sah-sah saja ketika memutuskan hanya untuk beraktivitas dalam rumah dan ternyata hujan mengguyur selama itu. "Aku keluar dulu, ya, Bu! Sekadar jalan-jalan keliling kompleks dan desa seberang," pamitku, "assalamu'alaikum." Aku menutup pintu rumah sekaligus membawa satu buku puisi serta tas berisi kamera miroless dan dompet. Aku memilih jalan di trotoar, atau ketika jalan ini putus, aku tetap berada di kiri jalan dan sebisa mungkin tetap mengamati sekitar, termasuk kendaraan bermotor yang lalu-lalang. Beberapa ruas jalan terlihat masih membekas air hujan yang menjadi genangan. Hujan yang baru berhenti dini hari tadi, bahkan, di bebe