[SAAT KITA CERITA NANTI] LANGIT HARI INI

Hari ini aku memutuskan keluar rumah setelah hampir satu minggu berdiam diri dalam kamar. Iya, sebetulnya tidak juga, karena bolak-balik kamar kecil, ruang makan, ruang keluarga, atau mengambil sesuatu dari lemari yang berada di ruang tamu. Terlebih, tiga hari belakangan, hujan terus mengguyur kota tempatku tinggal, seperti sah-sah saja ketika memutuskan hanya untuk beraktivitas dalam rumah dan ternyata hujan mengguyur selama itu.
"Aku keluar dulu, ya, Bu! Sekadar jalan-jalan keliling kompleks dan desa seberang," pamitku, "assalamu'alaikum." Aku menutup pintu rumah sekaligus membawa satu buku puisi serta tas berisi kamera miroless dan dompet.

Aku memilih jalan di trotoar, atau ketika jalan ini putus, aku tetap berada di kiri jalan dan sebisa mungkin tetap mengamati sekitar, termasuk kendaraan bermotor yang lalu-lalang. Beberapa ruas jalan terlihat masih membekas air hujan yang menjadi genangan. Hujan yang baru berhenti dini hari tadi, bahkan, di beberapa gang yang kulewati sedikit banjir.

Kamu pasti pernah melihat dan merasakan, bagaimana kondisi lingkungan sekitar setelah tersiram air hujan. Meneduhkan dan menyedihkan.

Lihatlah sekelilingmu, tumbuhan hijau dan pohon-pohon tampak segar, beberapa dari itu, masih tampak bekas air hujan yang menggenang di antara ruang-ruang daun, ranting tersebut, atau pada bunga-bunga yang mekar, mahkota bahkan putik. Terlihat sangat indah dan menakjubkan! Bahkan, langit yang membentang luas di atas sana, tampak biru, dan awan-awan berarakan dengan tenang. Lalu, udara yang kita hirup saat itu juga, sungguh melegakan sekali.

Tak bisa dipungkiri juga, tentang kesedihan atau cerita memilukan dari hujan yang terus mengguyur, ya, dampak dari banjir. Jalan-jalan tergenang sehingga arus lalu lintas ikut tersendat, atau rumah-rumah yang tingginya sama dengan jalan harus menerima akibat, air bah yang ikut bertamu ke rumah-rumah. Kita sering melihatnya di televisi atau secara langsung melihatnya, tanpa aling-aling.

Aku meneruskan langkahku. Kali ini, buku sudah berada dalam tas bergantian dengan kamera miroless yang ada dalam gemggaman. Aku bertemu banyak hal menyenangkan dan menyedihkan sekaligus. Ini tentang pengingat dan kesadaran diri untukku.

Aku sudah sampai di taman, lokasinya berada di perbatasan kompleks dan desa. Ada kali yang penuh dengan air, saat ini aliranya cukup deras usai hujan semalam, dan beberapa ikan tampak berkejaran. Menyenangkan, ya? Tentu.

Pantulan warna biru dari langit dan putih dari awan terlihat jelas di kali, tampak juga bayangan ranting-ranting pohon yang penuh dedaunan hijau, yang beberapa daun-daun itu ada yang jatuh dan melaju jauh mengikuti arus. Momen sederhana yang membahagiakan untukku, alhamdulillah.

Pun, pagi ini sinar matahari juga hangat, perpaduan yang sangat sempurna untuk merefreshkan diri. Subhanallah, Masyaallah...

Komentar