Postingan

DARI OBROLAN TURUN KE HATI

Gambar
  “Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu. Mari jatuh cinta .” (Najwa Shihab) Ketika pertama kali membaca kutipan itu pada salah satu konten toko buku online di instagram, saya mulai berpikir ulang dan bertanya-tanya tentang satu buku yang berhasil membawa sampai ke titik ini. Buku apa dan siapa penulisnya, ya? Saat itu masih di bangku sekolah menengah pertama, satu buku berjenis novel dari penulis Semarang yang sempat menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Iya, novel Ketika Cinta Bertasbih-nya Habiburrahman El-Shirazy atau Kang Abik. Saya banyak terkejutnya ketika tahu dalam novelnya ada latar tempat di kecamatan tempat tinggal. Sangat menakjubkan! Novel ini best-seller, lho, nggak main-main! dan semakin kagum ketika membaca profil Kang Abik di bagian akhir halaman, tertulis pernah nyantri di salah satu pondok pesantren di Mranggen, Demak. Lho, tetangga kecamatan! Saya ingat, saat itu dalam diri saya, meresponnya dengan heboh. Per

[SAAT KITA CERITA NANTI] SINGKAT

Gambar
di persimpangan jalan, ada yang dipertemukan; saling sapa yang tak pernah berakhir. *** Apa kamu pernah mengalami kejadian, di mana semua rasanya begitu singkat? Aku tidak akan menyuruhmu untuk mengingat-ingat sesuatu yang telah lama terjadi. Sungguh, itu sedikit berat, tetapi bisa jadi dengan beda individu akan terasa sangat memuakkan dan tidak menyenangkan. Lucu, aku baru menyadarinya beberapa hari yang lalu. Ini tentang pertemuan. Kurasa kamu juga akan memikirkan hal yang sama tentang ini.  Orang-orang selalu memenuhi tempat, termasuk aku. Tetapi, untuk hari itu, aku lebih memilih menepi dan menikmati pemandangan hijau dan teduh serta orang-orang yang lalu-lalang. Beberapa kali orang yang melintas dan melihatku, ada yang menyapa, ada juga yang tidak peduli, karena tidak kenal. Orang-orang yang hilir mudik itu memiliki aneka ragam ekspresi; senang, sedih, diam, marah. Ada yang tertawa, sedikit menekuk muka, menunduk, atau diam, ya, datar saja ekspresinya. Terkadang, dari

MENDENGAR CERITAMU HARI INI

Gambar
  Hari ini sudah menjadi pendengar yang baik, setidaknya untuk diri sendiri? Setahun terakhir, pertanyaan itu sering berdesakan di kepala, seolah meminta saya untuk lekas menjawab: ya, sudah . Nyatanya pertanyaan itu malah bolak-balik berdesakan di pikiran, memberi pertanyaan dan melemparkan kembali pertanyaan itu. Setelahnya, saya merasa lelah dan mager. Orang-orang juga demikian. Di kepalanya penuh dengan berbagai pertanyaan, belum lagi masalah-masalah dan harus dihadapi, atau hal lainnya yang selalu memenuhi kepala. Pusing? Iya, pusing. Berat? Iya memang berat. Kalau dalam film NKCTHI bilang, “sabar satu per satu.” Benar juga, yang terjadi ada jalan keluar. Namun, tidak semua jalan keluar langsung muncul di hadapan, ada yang harus dicari dulu sampai muter-muter [1] , ada juga yang sudah berkeliling eh malah jalan keluar sudah ada di depan mata. Setelah masalah satu selesai, masalah lain juga datang. Kroyokan [2] . Tenang, bukan kamu aja, kok . Kalau kata Mas Iid di bukunya, “