Postingan

Menampilkan postingan dengan label Review Buku

[BUKU] JEJAK MAGELANG DALAM KARTU POS ERA HINDIA BELANDA: JALAN-JALAN KE MAGELANG MELALUI KARTU POS

Gambar
Menghabiskan weekend dengan berjalan-jalan ke tempat wisata merupakan hal yang menyenangkan dan sayang untuk dilewatkan, tetapi, bagaimana jika berjalan-jalan ke suatu tempat melalui kartu pos? Aku yakin, hal ini sangat jarang dilakukan orang-orang. Melalui buku Jejak Magelang dalam Kartu Pos Era Hindia Belanda karya Wisnu Murti Pratama, kita akan diajak berjalan-jalan ke Magelang di masa lampau melalui kartu pos. Bagiku, jalan-jalan kali ini sungguh berbeda, selain karena sudah lama tidak menginjakkan kaki di Magelang secara langsung, melalui narasi yang disampaikan penulis sangat jelas, sehingga kita sebagai pembaca yang sudah pernah maupun belum berkunjung ke Magelang atau bahkan pertama kali mengunjungi Magelang tempo dulu akan terasa ringan. Aku sempat bertanya-tanya, “Kok bisa, ya, penulis sangat teliti, lalu bisa mencocokkan lokasi fotografer di masa itu menghadap ke arah mana, lalu kondisi terkini dari gambar-gambar yang ada, dll.” Buku Jejak Magelang dalam Kartu Pos Era H

[BUKU] TARIKH MELALUI MUHAMMADKU SAYANGKU

Gambar
Muhammadku Sayangku merupakan buku karya Pakyai Edi AH Iyubenu, terbitan Diva Press pada 2019 dengan tebal 236 halaman. Sampai saat ini, buku Muhammadku Sayangku telah sampai series ketiga. Muhammadku Sayangku pada review kali ini adalah buku yang pertama yang kata pengantarnya ditulis oleh Habib Husein Ja'far Hadar. Di bagian pengantar, pembaca diperkenalkan dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Apa saja itu? Luar biasa banyak~ "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56) Bila ada kata yang lebih dalam lagi, apa itu? Ketika aku membaca kalimat ini, ada rasa tertegun. Bila ada kata yang lebih dalam lagi, apa itu? Makdeg! Seperti tidak ada kata-kata lagi yang bisa menggambarkan perasaan Cinta pada Kanjeng Nabi, karena begitu sangat dalam dan luas. Kemudian, ketika membuka hal

[BUKU] DARI LUKA DI MASA LALU SAMPAI MENGHENINGKAN CINTA

Gambar
Memulainya dari perkenalan dengan Sunyi. Ia ada dalam buku Mengheningkan Cinta karya Adjie Santosoputro, yang terbit di Bentang Pustaka untuk pertama kalinya pada tahun 2020. Buku dengan 194 halaman yang akan membawamu berkelana, menyusuri diri. Iya, kamu tidak salah membacanya. Diri sendiri. Sunyi akan mengajakmu ke mana saja dalam diri, dari pikiran, emosi, perasaan, perilaku, yang ternyata begitu dalam. Tentu, sesuai judulnya, tidak akan jauh-jauh dari cinta dan akan saling berkaitan dengan cinta. Apakah itu? Adjie suatu ketika bertanya kepada Sunyi, tentang perasaan yang menghampirinya, seperti kesedihan karena penolakan, sendiri kesepian karena kehilangan, atau kemarahan karena perpisahan. Kemudian yang dilakukan diri malah menyiksa, seperti menekan, memendam, atau melampiaskannya dengan membabi buta, atau mungkin melampiaskan serta memberi makna atas kejadian tersebut untuk menghibur hati. Kemudian, Sunyi menjawab, tidak terlalu panjang, tetapi ada di halaman 4-5, ka

[BUKU] BELAJAR MENGAKUI SISI LAIN DALAM DIRI MELALUI I WANT TO DIE BUT I WANT EAT TTEOKPOKKI (SELESAI)

Gambar
Rasa percaya bahwa meskipun hari ini bukanlah hari yang sempurna, hari ini bisa menjadi hari yang cukup dan baik-baik saja. Rasa percaya bahwa hidup adalah ketika meskipun aku merasa depresi seharian penuh, aku masih bisa tersenyum hanya gara-gara sebuah hal kecil sekalipun. Kini aku juga tahu bahwa menunjukkan sisi gelap dari diriku adalah sama normalnya seperti saat aku menunjukkan sisi terang dari diriku. Aku melakukan seni dengan caraku sendiri. Aku ingin bersungguh-sungguh mendekat pada hati seseorang tanpa ada motif tersembunyi dalam diriku. I Want To Die But I Want To Eat Tteopokki (죽고 싶지만 떡볶이는 먹고 싶어) merupakan buku dari Baek Se Hee penulis asal Korea Selatan yang kini karyanya juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru, dengan 236 halaman yang terbit pada tahun 2019. Seperti yang sudah diceritakan dalam review sebelum ini ( klik saja nanti akan membawamu pada review buku bagian pertama ) dan akan selesai pada postingan kedua ini. Buku ini adala

[BUKU] BELAJAR MENGAKUI SISI LAIN DALAM DIRI MELALUI I WANT TO DIE BUT I WANT EAT TTEOKPOKKI

Gambar
Katanya mau mati, kenapa malah memikirkan jajanan kaki lima? Apa benar aku ingin mati? dr. Jiemi seorang Psikiater menulis dalam pengantarnya, "Esai ini ditulis apa adanya berdasarkan pengalaman penulis yang mengalami distimia." Apa itu distimia? Pertanyaan itu akan muncul ketika kamu membaca kover, blurb, dan ketika membaca bagian-bagian awal di buku ini. Tetapi, dengan sangat baik hati, dr. Jiemi menjelaskan rentang distimia dan beberapa istilah medis yang berkaitan dengan psikis secara singkat di bagian pengantar. Distimia ini adalah bentuk kronis (jangka panjang) dari depresi. Distimia berbeda dengan depresi dalam derajatnya serta durasinya yang sangat lama. (Hlm: 6) " Salah satu cara untuk membuat diriku merasa bebas adalah dengan menunjukkan sisi gelapku. Aku ingin orang-orang yang berharga bagiku mengetahui sisi gelap itu juga merupakan bagian dari diriku ." (Bagian awal sebelum pengantar dari penulis) Aku menyebut buku ini sebagai buku yang jujur