Postingan

Menampilkan postingan dengan label Fiksi

[CERPEN]--KOTA LAMA 1001 KENANGAN

Gambar
KOTA LAMA 1001 KENANGAN Oleh: Amaliya Khamdanah Aku tahu kita akan bertemu lagi disuatu tempat yang mana tempat itu adalah tempat favorit kita. Tunggulah waktu yang akan mempertemukan!             Aku mempercepat langkah menuju ruang pers. Sebentar lagi rapat dengan anggota lainnya akan segera dimulai. Kupercepat lagi  langkahku. Buku agenda rapat ada digenggaman, bolpoin hitam di saku, dan beberapa lembar ada di tas ransel.             Aku menghentikan langkah tepat di depan ruangan bertuliskan LPM Cakrawala. Memang, ruang LPM tak terlalu besar tapi cukup menampung dua puluh kru dan sedikit berbeda dengan ruang kerja UKM lainnya. Ruang pers wajib melepas alas kaki, kerana di dalam ruangan ini hanya ada tempat untuk lesehan, meja-meja pun hanya digunakan untuk alas laptop, print, tempat minum, dan alat-alat lainnya.             Deg!             Laki-laki yang tengah berdiri di depan diantara para anggota lainnya menatapku, lalu tersenyum. Seketika aku terdiam. I

[CERPEN]--SETELAH HUJAN REDA

Gambar
SETELAH HUJAN REDA Oleh: Amaliya Khamdanah “Biar aku menikmati keluh kesah dan rindu yang termat dalam ini bersama tarian hujan. Aku terlalu sepi untuk menikmatinya sendiri. Terkadang aku cemburu pada hujan yang senantiasa datang beramai-ramai ke muka bumi ini dengan berbagai rasa—rindu salah satunya.  Dan sesak dalam hati semakin menganga, karena memendam rindu pada seseorang yang takkan pernah mengetahui ada sepucuk rindu yang hadir untuknya. Hujan belum juga reda. Biarkan tarian hujan pagi ini menjadi teman baik diantara rintihan air mata yang juga berjatuhan dariku.”  —Februari 2016. ***             Introvert ? Istilah dalam dunia psikologi yang baru kudengar. Kukira sebutan itu adalah sebutan untuk orang-orang yang memiliki kelainan dalam diri. Hm, dugaanku salah. Sebutan introvert berlaku untuk orang-orang sepertiku. Ah iya, aku orang yang senang dengan menyendiri, tak banyak teman dan tak banyak musuh. Kebalikan dari introvert adalah ekstrovert , yang leb

[CERPEN]--LAYANG-LAYANG KESATUAN

Gambar
LAYANG-LAYANG KESATUAN Oleh: Amaliya Khamdanah Aku sudah berada jauh dari negeriku, lima tahun tepatnya. Mendapat beasiswa, belajar, dan mendapat pekerjaan di negeri orang. Bukankah hidup jauh dari keluarga sangat menyiksa? Menyiksa diri untuk terus memendam rindu dan sebaginya pada tanah kelahiran?  Begitulah yang kurasakan selama ini. Apalagi hidup di pusat peradaban dunia modern. “Lusa, aku akan kembali lagi pada negeriku, mengabdi sepenuhnya untuk ibu pertiwi.” bisikku dalam. Brugh! Aku segera menghampiri, wanita paruh baya terjatuh dari sepeda yang dinaikinya. “Terima kasih atas bantuannya, Anak Muda.” ucapnya diiringi dengan senyum lebar. Aku membalasnya sama—senyum lebar khas negeriku. Ia melangkah, menuntun sepeda miliknya hingga bayangannya hilang diantara gedung-gedung pencakar langit. Aku menghela napas panjang. Kutatap langit jingga di ufuk barat, sangat memukau. Embusan angin menepa kemeja batik yang kukenakan, seolah berbisik padaku tentang kerindu