INVESTASI POHON UNTUK MASA DEPAN

INVESTASI POHON UNTUK MASA DEPAN
Oleh: Amaliya Khamdanah


Pohon adalah investasi terbesar untuk kelangsungan bumi. Bahkan investasi menanam pohon di masa kini akan sangat menguntungkan di masa mendatang. Hal ini tentu sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia dan makhluk yang tinggal di bumi—air, udara, cuaca, iklim, tanah, hewan, dan tumbuhan itu sendiri. Walaupun demikian, investasi menanam pohon di masa kini sangat tak terlihat, karena tertutupi dengan investasi-investasi yang lebih menggiurkan; uang.

Orang-orang lebih memilih menjatuhkan uang dan segala tetek-bengeknya untuk investasi hal yang nyata di masa kini. Misalnya dengan melakukan investasi ke bank, proyek jalan tol, gedung-gedung, hingga emas. Karena ketika melakukan investasi tersebut, orang-orang akan menuainya dengan jangka waktu—tak lama—lima atau sepuluh tahun—untuk memperoleh hasilnya. Bisa dibilang investasi ini adalah untuk hajat individu. Lalu bagaimana dengan melakukan investasi hal-hal yang padahal sangat dibutuhkan di masa depan, padahal investasi ini menjadi poin penting untuk keberlangsungan hidup bersama dan anak-cucu.

Padahal dimulai dari investasi menanam pohon sejak dini akan memperoleh banyak hal antara lain seperti yang dikutip dalam Generation Fundation menyebutkan ada empat manfaat yaitu sebagai penyedia sumber pangan, menahan laju air dan erosi, menjaga kesuburan tanah, hingga menghasilkan oksigen dan mengurangi karbondioksida.

Indonesia pun sangat masyhur dengan hijau, rindang, dan subur dengan pepohonan, bahkan Indonesia juga dijuluki sebagai paru-paru dunia. Namun, hal ini justru terbalik dengan realita yang ada. Banyak kasus kebakaran hutan, penggundulan hutan yang dijadikan gedung, bahkan yang lebih parahnya lagi penggundulan hutan lalu membiarkan tanah tersebut menjadi tidak produktif.

Contoh sederhananya lagi adalah pohon-pohon yang ditanam disekitaran rumah dan ruas jalan. Coba kembali perhatikan, apakah pohon-pohon tersebut ada dan tumbuh subur? Atau malah sebaliknya, lingkungan yang gersang dan pepohonan mulai menggugurkan daun-daunnya? Kasus ini menjadi permasalahan penting yang harus diselamatkan bersama.

Pohon yang sering disebut-sebut sebagai paru-paru kota. Sejumlah pohon berdaun lebar diyakini dapat menjerap bahan-bahan pencemar udara. Sel-sel daun berfungsi menangkap karbondioksida dan timbal untuk kemudian diolah dalam sistem fotosintesis. Proses fotosintesis mampu mengubah karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan dari sistem pernapasan menjadi oksigen yang dibutuhkan paru-paru. Disamping pohon-pohon yang mampu menjerap polutan, tanaman pisang hias, puring, batavia dan bugenvil juga dapat direkomendasikan untuk elemen taman kota karena toleran dan cukup toleran terhadap polutan (Nugrahani dan Sukartiningrum 2008).

Lalu bagaimana dengan tahun 2018, yang mana tingkat pembangunan semakin tinggi serta volume kendaraan bermotor juga bertambah. Hingga mengakibatkan lahan untuk pohon hidup tidak ada. Satu per satu pohon yang tumbuh di lingkungan rumah bahkan protokol jalan akan ikut mati.

Melalui investasi hijau ini keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dengan menanam pohon hari ini adalah meliputi segala aspek kehidupan. Bagaimana tidak, dengan menanam pohon hari ini keuntungan berlipat ganda akan diperoleh, bukan hanya untuk diri sendiri saja melaikan untuk kepentingan bersama dan tentu untuk menjaga lingkungan agar tetap hijau dan lestari.

Komentar