JOM(B)LO KREATIF

JOM(B)LO KREATIF
Oleh: Amaliya Khamdanah


Assalamu’alaikum! Semoga teman-teman semua dalam keadaan baik dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Sudah bulan Maret, ya? Eh, yang ulang tahun di bulan Maret selamat hari lahir ya, semoga berkah. *eh

Sejak liburan dua bulan kemarin, saya jarang banget tengokin blog absurd ini, biasanya sih dalam satu hari saya sempetin untuk nge-stalk dia.  Eh enggak ding, yang benar itu biar viewrsnya nambah gitu, haha. Oh iya, tahu gak kenapa judul di postingan kali ini saya kasih tanda kurung? Begini, dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata jomblo itu tanpa huruf ‘B’ tapi kebanyakan orang tahu kata ‘jomblo’ pakai huruf ‘B’. Jadi waktu posting tulisan ini, saya mikir enaknya kasih B gak ya? Yaudah deh kasih saja, siapa tahu pada bingung pas bacanya.

Kok judulnya gitu, Mal? Curhat ya? Oke, postingan kali ini emang rada-rada terkesan curhat ya (biasanya juga curhat keleus). Sudah abaikan saja! Masalah curhat atau enggaknya penting ada ilmu dan semoga bermanfaat, bukankah jauh lebih barokah? Ya, kan.

Hidup sendirian gak punya pacar! Atau, makanya cari pacar biar gak kena penyakit sendi(rian) dan mungkin untuk kaum jomlo, Cieee jomblo! Mungkin ledekan tersebut sering didengar, atau kurang lebih intinya seperti itu. Terus respon kamu gimana? Terus langkah yang kamu ambil setelahnya apa? Begitu kan.
Memang hidup di zaman modern ini, pertanyaan-pertanyaan yang dulu tidak pernah mencuat ke mulut publik sekarang pun sudah menjadi hal yang biasa. Coba ingat deh, pertanyaan ketiga tadi misalnya, kemungkinan besar sewaktu kamu SD (2008-an keatas) belum pernah mendengarnya dari mulut temanmu sendiri atau kamu gak akan menemukan pernyataan itu di lingkungan rumah, sekolah atau pun jalan.

Nah di tahun 2008-an keatas pun berbagai tempat wisata atau bersantai di taman kota atau desa pun akan jarang ditemui pasangan muda alias muda-mudi yang sedang berpacaran. Kalau sekarang pun, ketika kamu melangkahkan kaki kemana saja, pasti akan menemukan banyak muda-mudi yang pacaran. Udah nikah? Belum! Karena mereka kebanyakan adalah ABG—anak baru gedhe—yang sebenarnya sedang mencari jati diri, eh malah ketemu sama orang, goyah deh imannya. Saya juga sempet mikir sih, bagaimana cara mereka izin kepada orang tua saat mau jalan-jalan sama pacar? Berbohong kah? Oke, ingat ya, berbohong adalah hal yang buruk, jadi jangan dibiasakan ya. Kalau dulu-dulu pernah bohong lekaslah taubat. Hehe.

Lalu bagaimana dengan para joker—jomlo keren—ketika ditanya hal tersebut. Nah, saya mau bagi tips gila nih. Apaan? Iya tips gila! Ntar bakal jadi gila nggak? Ya dong, pasti! *eh
Kemungkinan pertama: ketika teman-temanmu atau perkumpulan gengmu sudah banyak yang berpacaran, dan tentunya kamu sendiri yang belum ada pasangan.

“Kok gak pacaran?”
“Nggak.”
“Kenapa? Betah jadi jomlo? Sampai kapan mau jomlo?”
“Kan baru SMA. Kok keburu pacaran, sih.”
“Bilang saja gak ada yang mau kan sama kamu.”

(Oke, pertanyaannya udah kelewat batas. Nah apa yang harus kamu lakukan? Nah, melalui pertanyaan gila menurut pengalaman joker tadi adalah bagian dari ujian kesabaran. Barang siapa yang selalu sabar menghadapi cobaan, Insya Allah berkah dunia dan akhirat) Bukankah kita sebagai hamba-Nya harus selalu bersabar ketika mendapat ujian dari-Nya? Nah, melalui perkataan teman-temanmu kemungkinan besar Sang Pencipta sedang mengujimu. Jangan gentar ya, kalau ditanya kayak gitu. Atau jangan malah berpikir untuk lekas cari pacar. Jangan! Belajar dulu gih, mumpung masih muda. Buat bangga kedua orang tua dan buatlah karya hebat untuk dirimu. Ingat ya, masa depan yang paling cerah sedang menantimu di depan!

Jomlo itu gak buruk, gak buruk rupa, kok! Bukan karena gak laku atau gak ada yang mau, tapi jomlo adalah pilihan hebat. Coba pikir deh, ketika teman-temanmu banyak yang sedang pacaran di luar sana, dolan sana-sini sama pasangan, jajan di tempat mewah, ke mall, atau wisata kemanalah. Nah, lihat deh dari sudut pandang tersebut. Ketika teman-temanmu yang pacaran itu memutuskan mlancong[1] disitu keadaan dompet akan di uji. Bagaimana tidak, pergi keluar rumah pun membutuhkan uang yang tidak sedikit. Tidak mungkin kan kalau jalan-jalan ke wisata A kamu gak jajan atau minimalnya beli minuman ringan (syukur-syukur kalau bawa dari rumah lebih ngirit) Nah, kurang lebihnya harus mengeluarkan uang.

Hemat waktu. Percayalah seorang jomlo akan menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang baik, guna menunjang masa depannya. Ya kan? Tidak menghabiskan waktu untuk sekadar menanyakan kabar. Iya, walaupun kalau dilihat dari sisi lainnya pun menayakan kabar adalah usaha perhatian. Yups, sering kan mendengar kalimat tersebut? “Malam, gimana kabarmu? Kok seharian gak sms atau telfon sih, buat galau tahu!” Atau “Kamu udah gak sayang ya sama Aku, kita putus!”

Oh iya, yang baru putus atau on the way putus jangan mudah terpuruk ya, lekas bangkit, jangan kelamaan ntar mager! Kalau sudah mager pun hal baik yang sudah dipikir kan pun jarang sekali untuk kembali berjalan dan direalisasikan. Yuk lah, jangan bersedih. Jomlo yang keren adalah jomlo yang bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk hal yang baik pula. Yuk segera bangkit, lihat ke depan, terawanglah masa depanmu, indah bukan? Jangan ngeles dalam hati kalau masa depanmu adalah mantanmu, ya! Nanti malah mager lagi dan loyo lagi. Wkwkwk.

Jomlo keren adalah jomlo yang kreatif. Jomlo yang selalu setiap hari memiliki semangat terbaharukan, semangat juang! Dikatain apa saja oleh teman-teman tetap kokoh pendiriannya, walaupun di dalam hati paling dalam sedang menyimpan kegoyahan. Berjuanglah melawan dirimu dan orang lain, kokohkan kembali pendirianmu.

Lalu bagaimana ya, jadi jomlo kreatif itu? Lakukanlah mulai dari sekarang, apa saja yang membuat semangatmu kembali hidup, mulailah dari hal yang menurutmu sepele atau bahkan dari hal yang sangat kamu senangi tapi tak pernah kamu sadari. Hah, yang tak pernah disadari, maksudnya?

Jika teman-teman SMP/SMA/Kampusmu banyak yang rela mengeluarkan uang demi seorang pacar. Nah kamu harus buat yang kreatif lagi. Buatlah yang sekiranya orang disekitarmu tak pernah menyadarinya kalau hal tersebut menguntungkan dirimu, syukur-syukur mendapatkan bonus lebih. Contoh saja: kamu memiliki hobi menulis, ketika waktu senggang segeralah menulis, apa saja yang sekiranya bermanfaat untuk dirimu da lebih-lebih untuk orang sekitar. Jika berani mengirimkan tulisanmu dan dimuat, nukankah hal tersebut sangat membanggakan? Bukankah hal tersebut sebelumnya kamu lakukan tanpa kesadaran imbalan, karena menjalankannya dengan senang hati. Kreatif kan? Belum tentu untuk teman-temanmu yang pacaran bisa menulis kan?

Teknologi sudah semakin canggih. Beneran kamu gak mau manfaatin teknologi tersebut? Kalau saya saran sih mending dimanfaatin deh. Ya tentu memanfaatkannya dalam hal-hal yang baik ya. Kamu hobi fotografer, buatlah akun instagram atau blog untuk memosting hasil jepretanmu. Siapa tahu melalui hal sepele tersebut—postingan—ada fotografer yang tertarik dengan hasil jepretanmu, dan memberimu hadiah? Ah masak? Khusnudzon saja, kan. Atau minimalnya memberimu semangat dalam hobimu kan? Bukankah ada kesenangan tersendiri?

Sebenarnya sih masih banyak lagi, teman-teman. Nanti kalau ditulis banyak, pada males baca. Isi postingan kali ini gak baperin kan? Haha. Yuk lah, menjadi orang-orang hebat di masa muda. Seru kan? Negeri kita perlu loh orang-orang hebat dan baik. Jadi jangan minder ya! Jadi jomlo juga mengajarkan kita menjadi pribadi yang baik, buktinya melalui sabar kan.

Kok gak nyambung ya? Sudahlah, ketikannya sudah sampai dipenghujung. Semoga bermanfaat ya! Ditunggu komentar dan saranya! Salam hangat dari Anak Nusantara!



[1] Mlancong: dolan, jalan-jalan, rekreasi.

Komentar