[PART 2; CATATAN SEDERHANA]--TANTANGAN DARI REZANUFA

CATATAN SEDERHANA; KAMPUS FIKSI ROADSHOW SEMARANG 2017
[TANTANGAN DARI REZANUFA]
Oleh: Amaliya Khamdanah



Acara dibuka oleh Mbak Tiwi (gatau namanya benarnya) yang jelas mbaknya itu editor dari Diva Press. Nah, kalau mbaknya mulai ngomong berarti acara sudah resmi dibuka. Iya, walaupun saat itu mbak Tiwi buka acaranya, ruangan belum penuh para peserta. Di menit-menit selanjutnya para peserta berdatangan. Aku melihat sekeliling, ruangan semakin penuh.

Setelah itu, mbak Tiwi mempersilakan orang lain untuk menduduki posisinya. Iya, katanya sebagai pembuka acara kampus fiksi roadshow Semarang. “Iya, silakan untuk Mas Rezanufa.” Begitu kata mbak Tiwi dengan senyum lebar. Jujur, aku nggak tahu siapa orang yang disebut itu. padahal, sebelum acara ini berlangsung aku sudah mencari tahu tentang orang-orang di balik layar Diva Press, Basabasi, dan Kampus Fiksi. Wks.

Mas Reza datang, beliau duduk di kursi depan—yang telah disediakan sebelumnya. Mas Reza banyak bicara, hingga aku lupa apa yang dibicarakan. Haha.  Hingga sampailah di titik yang paling penting. Mas Reza memberikan tantangan untuk kami—para peserta kampus fiksi roadshow Semarang—untuk menulis cerpen di tempat dengan tema yang sudah ditentukan.

Deg!
Maktratap!

            “Kira-kira tema apa ya yang diangkat Mas Reza?” pikirku.

Tak lama mas Reza angkat bicara soal tema. Beliau memberikan dua pilihan, pilihan pertama tentang aku lupa temanya *plak* dan yang kedua adalah ciuman.

Njir! Ciuman!

Aku terkejut bukan main. “Ini gila!” teriakku dalam hati. Beberapa detik kemudian kucuba menelaah tema tersebut, “absurd juga ya ternyata,” lanjutku mengangguk sendiri.


Mas Reza banyak memberikan clue dari tema tersebut. Entah, saat itu yang ada dibenakku hanyalah mencari satu titik pembahasan, konflik, dan penyelesaian masalah.

Foto diakhir acara KF Semarang 2017

Komentar