Postingan

TENTANG KAMU

Gambar
Hai semuanya, para pembaca setia blog dengan tulisan absurd~ Semoga selalu dalam Lindungan-Nya. Amiin. Beberapa hari yang lalu, banyak temen-temenku yang nge-post tentang sahabatnya di sosial media. Terus aku? Tenang aku gak nge-post juga kok. Cuma mau nyebar fakta. Disini, di blog absurd yang aku ciptain kurang lebih satu tahun yang lalu, kebanyakan  membahas mengenai anak La Tansa. Tapi untuk detik dan episode  ini, mau ngebahas teman, kawan yang bias dibilang agak gila –menurut gue. Siapa saja mereka? Entah ‘-‘ Ini logo kami, kawanan sosial 2 mandara Sebut saja sang monitor, eh animator maksudnya. Eh bukan, tapi sang illustrator. Eh juga bukan, lalu siapakah dia? Simak investigasi berikut. “Perkenalkan nama saya Istiqomah.  Biasa di panggil Is, Isti, Tais, --dangualupa. Hobi saya  blablabalabla #dipraktekinpakegerakantangan.”  ujarnya waktu perkenalan acara bimbingan kelompok bulan September lalu. Aku masih ingat jelas ekspresi wajahnya saa...

CINTA DALAM AKSARA #2

Gambar
CINTA DALAM AKSARA #2 Oleh: Amaliya Khamdanah                   Teriakan para senior menggema. Ruang serba guna milik sekolah sesak dengan manusia-manusia yang mayoritas mengenakan seragam putih-biru, anak lulusan SMP dan  MTs. Sekali lagi teriakan dari salah satu senior mengguncangkan ruang serba guna. Awalnya ruangan berpenghuni itu ramai bak pasar Legi yang biasa di Bangetayu, bahkan ramainya pun melebihi. Para senior hanya diam membiarkan, tapi lambat laun para senior naik darah. Satu, dua teriakan dari para senior tak mempan, baru untuk ketiga kalinya teriakan senior –kak Cempreng, wakil ketua OSIS—itu berhasil mengguncang ruang serba guna, tak hanya itu saja, teriakannya berhasil meluluh lantahkan seluruh fisik bahkan jiwa para peserta MOS, satu diantara 360 peserta MOS pun ada yang terjatuh. Hampir pingsan.             “Jangan pingsan dulu.” ucap seseorang pe...

CINTA DALAM AKSARA

Gambar
CINTA DALAM AKSARA @AmaliyaKh7 Sejak kapan kau menyukai puisi? Sejak aku mengenalmu dan mencintaimu dalam diamku. ***             Ia menatap langkah puluhan pasang sepatu yang lalu lalang dihadapannya, ia berjalan sambil merundukkan kepala. Ia memejamkan mata, khayalan, mimpi, angan, harapan, rindu saling bertabrakan menghancurkan suasana pagi yang indah. Ia kembali membuka matanya, “Aku merindukanmu,” lirihnya pada hati yang kritis rindu.             “Rezaa!” teriak seseorang dari kejauhan. Ia yang tak lain adalah Reza mengenal suara itu. Eva! teriaknya dalam hati. Reza menghentikan langkahnya, berusaha menunggu dan mengendalikan detak jantungnya yang semakin tak menentu. Eva tersenyum. Aih dunia ini sangat indah! Reza terpaku sesaat. Dalam hitungan detik ia berbalas senyum. “Kenapa? Mau bareng lagi masuk kelasnya? Atau takut dijewer guru lagi?” ...