Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

TENTANG KAMU

Gambar
Hai semuanya, para pembaca setia blog dengan tulisan absurd~ Semoga selalu dalam Lindungan-Nya. Amiin. Beberapa hari yang lalu, banyak temen-temenku yang nge-post tentang sahabatnya di sosial media. Terus aku? Tenang aku gak nge-post juga kok. Cuma mau nyebar fakta. Disini, di blog absurd yang aku ciptain kurang lebih satu tahun yang lalu, kebanyakan  membahas mengenai anak La Tansa. Tapi untuk detik dan episode  ini, mau ngebahas teman, kawan yang bias dibilang agak gila –menurut gue. Siapa saja mereka? Entah ‘-‘ Ini logo kami, kawanan sosial 2 mandara Sebut saja sang monitor, eh animator maksudnya. Eh bukan, tapi sang illustrator. Eh juga bukan, lalu siapakah dia? Simak investigasi berikut. “Perkenalkan nama saya Istiqomah.  Biasa di panggil Is, Isti, Tais, --dangualupa. Hobi saya  blablabalabla #dipraktekinpakegerakantangan.”  ujarnya waktu perkenalan acara bimbingan kelompok bulan September lalu. Aku masih ingat jelas ekspresi wajahnya saat itu. Dia memiliki ho

CINTA DALAM AKSARA #2

Gambar
CINTA DALAM AKSARA #2 Oleh: Amaliya Khamdanah                   Teriakan para senior menggema. Ruang serba guna milik sekolah sesak dengan manusia-manusia yang mayoritas mengenakan seragam putih-biru, anak lulusan SMP dan  MTs. Sekali lagi teriakan dari salah satu senior mengguncangkan ruang serba guna. Awalnya ruangan berpenghuni itu ramai bak pasar Legi yang biasa di Bangetayu, bahkan ramainya pun melebihi. Para senior hanya diam membiarkan, tapi lambat laun para senior naik darah. Satu, dua teriakan dari para senior tak mempan, baru untuk ketiga kalinya teriakan senior –kak Cempreng, wakil ketua OSIS—itu berhasil mengguncang ruang serba guna, tak hanya itu saja, teriakannya berhasil meluluh lantahkan seluruh fisik bahkan jiwa para peserta MOS, satu diantara 360 peserta MOS pun ada yang terjatuh. Hampir pingsan.             “Jangan pingsan dulu.” ucap seseorang pesarta laki-laki yang berbaris disampingnya. Ia memegang lengan  orang  itu.             “Eh maaf. Teri

CINTA DALAM AKSARA

Gambar
CINTA DALAM AKSARA @AmaliyaKh7 Sejak kapan kau menyukai puisi? Sejak aku mengenalmu dan mencintaimu dalam diamku. ***             Ia menatap langkah puluhan pasang sepatu yang lalu lalang dihadapannya, ia berjalan sambil merundukkan kepala. Ia memejamkan mata, khayalan, mimpi, angan, harapan, rindu saling bertabrakan menghancurkan suasana pagi yang indah. Ia kembali membuka matanya, “Aku merindukanmu,” lirihnya pada hati yang kritis rindu.             “Rezaa!” teriak seseorang dari kejauhan. Ia yang tak lain adalah Reza mengenal suara itu. Eva! teriaknya dalam hati. Reza menghentikan langkahnya, berusaha menunggu dan mengendalikan detak jantungnya yang semakin tak menentu. Eva tersenyum. Aih dunia ini sangat indah! Reza terpaku sesaat. Dalam hitungan detik ia berbalas senyum. “Kenapa? Mau bareng lagi masuk kelasnya? Atau takut dijewer guru lagi?” ledek Reza tak tentu arah. Disisi lain, debar-debar dalam hati Reza juga semakin tak menenentu. Ia salah ting

MOVE ON JUGA JIHAD

Gambar
MOVE ON JUGA JIHAD Sebenarnya ini adalah tulisan yang mau saya kirim ke majalah sekolah, berhubung kelewat deadline, teman saya mengusulkan untuk di post ke blog. Baiklah, artikel untuk majalah ini sresmi saya post di blog absurd saya. Selamat Membaca! JIHAD--Apa  itu  Jihad, kok judulnya agak gak masuk? Inget guys, jihad gak harus perang. Jihad pada postingan  kali ini, tidak mengharuskan kita untuk melakukan peperangan karena manusia mempunyai peri kemanusiaan, peri keadilan, seperti yang tertuang dalam nilai-nilai luhur  pancasila. Pada zaman modern sekarang ini, banyak sekali tafsiran arti jihad. Peperangan melawan agama yang menyekutukan Tuhan termasuk didalamnya. Namun, jika kita lihat pada sudut pandang yang lainnya, banyak sekali yang dapat kita temukan, seperti: belajar dengan sungguh-sungguh karena kita adalah pelajar, membantu sesama makhluk Allah dan tentunya yang sedang nge- trend dikalangan kaum remaja. Yups, Move On! Kanapa move on juga jihad? Sebenarny

BELAJAR DARI MASA LALU (Vers. 2)

Gambar
BELAJAR DARI MASA LALU Oleh: Amaliya Khamdanah “Ku belajar dari kesalahan hidupku, dari lelahnya masa lalu. Agar ku bisa kembali membuka mataku…” –Muezza, Belajar dari Kesalahan.             Ia menatap langit biru, tak ada teman pagi ini. Tempat sakral menuntut ilmu masih legang, belum ramai jika jam tujuh tepat. Hijaunya pepohonan yang berada di sepanjang tepi  lapangan sangatlah rimbun, membuatnya semakin terdiam, enggan rasanya tuk beranjak dari singgasana yang telah membuat hatinya tenang dan damai.             Ia masih terdiam, menatap rumput-rumput lapangan dan embun pagi yang saling bercengkrama bersama kicauan burung. Pelahan,   secercah sinar mentari pagi telah menyapa, mencoba memesuki celah-celah dedaunan yang rimbun itu, angin berembus pelan bahkan sangat bersahabat.             Ia  lagi-lagi  masih terdiam. Namun siapa sangka, kali ini pikirannya telah menjalar kesana kemari seperti akar-akar rumput yang tumbuh di lapangan. Berita tadi pagi, ulasan seja