Postingan

[SAAT KITA CERITA NANTI] ADA ZINNIA YANG BERMEKARAN DI KEPALAMU

Gambar
Aku senang melihatmu lagi. Melalui perjumpaan sederhana yang membuatku ikut merasa lega. Langkahmu tegap dan tak terlihat berat. Senyum menyenangkan itu telah kembali merekah dan suaramu yang menenangkan kembali terdengar. Sepasang matamu memancarkan kehangatan, ada kedamaian yang merebak. Hal-hal sederhana yang ternyata sangat kurindukan. Aku teringat bagaimana dulu kamu selalu tersenyum, namun tiba-tiba menjadi berbeda. Ada murung yang tertinggal di muka. Aku ingat lagi, tawamu yang selalu menular kemudian secara mengejutkan menyisakan diam. Dan bahkan ucapan penuh semangat telah berbalik arah, tidak ada tanda-tanda. Apakah kamu benar-benar pergi? Aku melihat dua pasang matamu, tak ada hujan di sana. Hanya ruang yang penuh dengan ranting tanpa daun-daun. Kini aku melihat sesuatu di kepalamu. Ruang-ruang yang dulu penuh ranting telah tumbuh. Daun-daun berwarna hijau. Perlahan, kembang-kembang bermekaran. Menjulang di atas kepalamu. Bunga-bunga zinnia yang merekah bersamaan dengan lang...

[SAAT KITA CERITA NANTI] BAHKAN, DI KEDALAMAN MIMPIKU

Gambar
Aku mengenalmu beberapa tahun lalu lewat sepucuk surat yang jatuh. Rupanya lembaran itu berisi namamu lengkap dengan tatapan yang tak ubahnya batu. Tidak ada senyum hangat. Hanya saja rekaman singkat itu terus berulang. Aku menertawakan diriku, mengapa hanya dengan sepucuk surat, apa-apa yang berkaitan tentangmu selalu memutar tanpa aba-aba. Ah, aku salah, tatapan tanpa senyuman itu hanya pintu tanpa tanaman. Selebihnya, hijau daun telah tumbuh dalam ruang per ruang. Kamu meneduhkan, bahkan di saat diam dan sulit. Sepertinya, usai tatapan dingin yang lebih dingin dari bediding , hal-hal baik yang pernah kamu lakukan terekam dalam sepasang mataku. Membekas dalam ingatanku. Kesekian kalinya, hadirmu yang tanpa banyak celoteh menjadi hal yang selalu kutunggu. Menenangkan. Aku sempat bertanya-tanya, apakah ada dari masing-masing kita menjadi hal yang sama-sama ditunggu? Untuk sekadar ramai yang selalu menjadi suara kesukaan, atau diam yang menemani dalam tenang. Menyenangkan sekali menging...

[BUKU] MAP OF THE SOUL: MENGENAL PETA JIWA MELALUI ALBUM 7 BTS

Gambar
MAP OF THE SOUL: PERSONA karya Murray Stein, dengan Leonard Cruz dan Steven Buser. Terbit dalam bahasa Indonesia di Shira Media pada tahun 2020 dengan tebal 114 halaman. Buku nonfiksi ini termasuk dalam kategori buku psikologi. Aku baru tahu, ternyata Murray Stein telah menerbitkan banyak buku, beberapa sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Sekilas info, Murray adalah seorang Jungian, murid dari Carl Gustav Jung—dokter psikolog. Tidak heran jika banyak karya Murray Stein yang membicarakan hal-hal berkaitan dengan teori psikologi milik Jung. Membuka halaman per halaman dalam Map of The Soul   rasanya seperti sedang hadir pada diskusi bedah lagu milik BTS—idol grup dari Korea Selatan—sekaligus lengkap mendengar lagu-lagu dalam album 7 Map of The Soul. Iya, BTS atau 방탄소년단 menciptakan lagu-lagu dalam album ini berdasar salah satu teori psikologi milik Carl Gustav Jung. Apakah kebetulan? Tentu saja tidak. Membaca penjelasan sekilas Kim Nam Joon yang ada dalam buku ini, dia adalah ...