[SAAT KITA CERITA NANTI] JIKA ADA SERIBU BINTANG DI ATAS KEPALAMU
Saya sudah memesan balkon serta teleskop di nomor dua-dua-satu . Pesanmu yang kuterima sepuluh menit yang lalu melalui e-mail. Sedikit mengernyitkan dahi dan mendekatkan ponsel ke pandangan mata. "Apa aku tak salah membaca?" Gumamku dan terus membaca ulang pesanmu itu. Ah iya, aku hampir melupakan satu hal. Kamu termasuk orang yang selalu menikmati langit. Kamu selalu bercerita apa saja tentang langit, dari sains sampai imajinasimu. Bahkan, dongeng yang sering kita dengar sewaktu kecil tentang pohon dan raksasa tinggal di langit juga sering kamu ulang. Kamu selalu bertanya-tanya, apakah benar di langit ada kehidupan lain? Setiap hari langit akan berubah-ubah goresan, terlebih awan. Kalau sudah begitu, aku berkata lirih, Maha Suci Allah dengan segala keindahanNya. Kamu tersenyum. Ketika memandangmu, aku dapat menjelaskan kepada semesta mengapa Tuhan mencintai keindahan . Tiga bait puisi itu ada di buku Kasmaran, bagian puisi Bakat Memuja. Satu dari beberapa buku puisi yang ser