Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

MENDENGAR CERITAMU HARI INI

Gambar
  Hari ini sudah menjadi pendengar yang baik, setidaknya untuk diri sendiri? Setahun terakhir, pertanyaan itu sering berdesakan di kepala, seolah meminta saya untuk lekas menjawab: ya, sudah . Nyatanya pertanyaan itu malah bolak-balik berdesakan di pikiran, memberi pertanyaan dan melemparkan kembali pertanyaan itu. Setelahnya, saya merasa lelah dan mager. Orang-orang juga demikian. Di kepalanya penuh dengan berbagai pertanyaan, belum lagi masalah-masalah dan harus dihadapi, atau hal lainnya yang selalu memenuhi kepala. Pusing? Iya, pusing. Berat? Iya memang berat. Kalau dalam film NKCTHI bilang, “sabar satu per satu.” Benar juga, yang terjadi ada jalan keluar. Namun, tidak semua jalan keluar langsung muncul di hadapan, ada yang harus dicari dulu sampai muter-muter [1] , ada juga yang sudah berkeliling eh malah jalan keluar sudah ada di depan mata. Setelah masalah satu selesai, masalah lain juga datang. Kroyokan [2] . Tenang, bukan kamu aja, kok . Kalau kata Mas Iid di bukunya, “

[SAAT KITA CERITA NANTI] DENGERIN DULU, YA?

Gambar
Biar lega, aku kembali menulis.   Sudah hampir setahun lebih aku tidak melakukan aktivitas yang membawaku sampai ke titik ini. Iya, sudah lama sekali tidak membenamkan diri untuk menulis fiksi. Mungkin kamu akan scroll terakhir aku memposting tulisan di blog ini. Iya, di tahun 2019 dan kembali menulis lagi saat posting esai untuk perlombaan pada Maret 2021. Haha, lama banget, ya? Aku ingat saat itu kuputuskan untuk nggak rajin-rajin banget nulis fiksi terutama cerpen saat menginjak semester tujuh, sekitar tahun 2019. Di semester itu, rasanya emang benar-benar sibuk, kegiatan di luar kampus banyak banget, tapi, pengalaman luar biasa, dan melewati semester itu, aku menyadari banyak hal di luar zona nyamanku. Haha. Parah, ya? Lanjut ke semester delapan, kuniatkan untuk fokus ke tugas akhir. Bisa-bisa. Aku tidak menulis cerpen, kalaupun ada cerpenku di tahun 2019-2020, kebanyakan tidak menemui akhir. Heuheu. Tetapi, untuk puisi, aku masih menulis, walaupun, semakin tidak jela

[ESAI] TEMPAT TINGGAL AIR

Gambar
Coba ceritakan tentang sesuatu yang terlintas dalam benakmu ketika mendengar kata air? Pertanyaan itu akan menggiring ke suatu hal berkaitan dengan air, biasanya dekat dengan pengalaman, fenomena disekitar, atau aktivitas sehari-hari. Begitu juga dengan saya, ketika mendengar kata air , setidaknya muncul ingatan terkait itu, beberapa diantaranya adalah ungkapan dari Ibu Guru PAI sewaktu SMP dan air yang ada dalam diri manusia. “Air itu jujur.” ucap Ibu Guru PAI saat itu. Saya kira pelajaran agama hanya seputar fiqih, akhlak, atau ketauhidan. Penjelasan materi agama hari itu seperti berjalan jauh sampai sekarang. Bagaimana tidak, sampai di hari ini, saya menyadari sesuatu, salah satunya ungkapan beliau tentang air itu jujur . “Air akan mengalir dari tempat tinggi menuju rendah.” lanjut beliau, “air juga akan menempati ruang yang kosong dan celah-celah yang rendah, karena air tau di mana tempat akan tinggal.” Bertahun-tahun usai hari itu berlalu, pikiran saya penuh ketika mendenga