Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

MEMO SEMARANG COMMUNITY

Gambar
MEMO SEMARANG COMMUNITY MESEM.COM Memo Semarang Community atau yang biasa disebut dengan mesem.com adalah sebuah komunitas literasi di Kota Semarang. Sebuah komunitas literasi di Semarang yang berusaha mencipta ruang kepada orang-orang yang peduli terhadap krisis literasi di Kota Semarang. Ruang untuk berkreasi, berekspresi, dan berkarya baik literasi informasi, literasi sosial, dan literasi kepenulisan. Mengapa dibentuk? Karena mesem.com menyadari jika zaman yang serba canggih ini minat untuk membaca buku dan menulis sangat rendah. Oleh karena itu, mesem.com hadir untuk mengisi dan menyegarkan ladang yang sudah mengering. Siapa saja yang boleh bergabung di mesem.com? Mesem.com terbuka untuk umum. Baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, pegawai, buruh, petani, pedagang, hingga pengangguran. Bergerak, berkarsa, dan berkarya! Mesem.com, gage, go! Media sosial: E-mail                          : redaksimesemcom@gmail.com Instagram                  

[PSIKOLOGI]--KELOMPOK 6: LEADER MEMBER EXCHANGE

Gambar
KELOMPOK 6 LEADER MEMBER EXCHANGE Leader Member Exchange atau LMX merupakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara atasan dengan bawahan. Di mana atasan memberikan tipe hubungan yang berbeda-beda terhadap bawahannya secara individual. Miner (1998) mengemukakan bahwa interaksi atasan-bawahan yang berkualitas tinggi akan memberikan dampak, seperti meningkatnya kepuasan kerja, produktivitas, dan kinerja karyawan. Dibedakan menjadi, In-group merupakan hubungan yang berkualitas tinggi antara atasan dan bawahan. Karena memiliki kesamaan karakteristik kepribadian dan persamaan sikap atau bawahan Dallam kelompok, memiliki kompetensi yang lebih baik. Dan Out-group merupakan terjalinnya hubungan yang berkualitas rendah. Terdapat jarak antara atasan dan bawahannya, sehingga hubungan yang terjadi didasari pada formalitas dan sikap yang lebih tersetruktur. Skala persepsi terhadap kualitas interaksi atasan dan bawahan: kemampuan atasan melakukan pendekakan dan

[PSIKOLOGI]--KELOMPOK 5: MACAM-MACAM KEPEMIMPINAN PEMIMPIN TERHADAP BAWAHAN DALAM HUBUNGAN SOSIAL

Gambar
KELOMPOK 5 MACAM-MACAM KEPEMIMPINAN PEMIMPIN TERHADAP BAWAHAN DALAM HUBUNGAN SOSIAL KEPEMIMPINAN STRATEGIK Atau strategic leadership adalah kemampuan untuk mengantisipasi dan membayangkan masa depan, mempertahankan fleksibilitas, berpikir secara strategis, dan bekerja untuk orang lain untuk melakukan perubahan yng akan menciptakan keunggulan kompetitif bagi organisasi di masa depan. KEPEMIMPINAN DALAM PERUBAHAN Karakteristik individu yang berbeda-beda dan cara pandang terhadap perubahan yang tidak sama pula, maka akan menimbulkan sikap perilaku yang tidak sama pula terhadap perubahan, padahal setiap perubahan menuntut untuk penyesuaian diri, sedangkan pada umumnya karyawan lebih senang dengan cara kerja yang selama ini dilakukan. Maka, pimpinan melaksanakan perubahan harus dapat memahami seberapa jauh kesiapan karyawan, mengetahui sumber-sumber yang terdapat penolakan perubahan, sehingga dapat mengatasinya agar perubahan dapat mencapai tujuan. KEPEMIMPIN

[PSIKOLOGI]--KELOMPOK 4: GAYA KEPEMIMPINAN

Gambar
KELOMPOK 4 GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS Gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahannya. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dengan cirinya antara lain wewenang pimpinan tidak mutlak, pemimpin bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahannya, keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan. OTORITER Gaya kepemimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Cirinya antara lain wewenang mutlak terpusat pada pemimpin, kebijaksanaan selalu dibuat pemimpin, komunikasi berlangsung satu arah, kasar dalam bertindak, serta kaku dalam bersikap. LIBERAL Atau gaya kebebasan, kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Cirinya antara lain adalah pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan, keputusan lebih banyak dibuat para bawahan, kebijaksanaan lebi banyak