SEPOTONG CINTA ANAK NEGERI


Oleh: Amaliya Khamdanah

Cinta memang tak dapat dijelaskan eksistensinya
Cinta juga tak dapat dijabarkan oleh kata
Cinta juga sulit dimengerti
Namun, cinta seperti angin yang dapat merasakan semilirnya...

Duh, remaja sekarang selalu membahas hal sama
Dari pucuk pegunungan, hingga pesisir pantai
Dari ujung rambut Indonesia sampai ujung kaki Indonesia
Membahas hal sama jua
Virus merah jambu, cinta...

Aduh, virus merah jambu
Aduh, cinta seperti apa yang dimaksud

Aduhai, tenang saja jangan terlalu panik
Puisi yang kutulis berbeda dari sebelumnya
Ya walau ini cinta, namun bukan cinta biasa
Bukan pula virus mematikan merah jambu

Ssstt...
Bisik cinta dalam hati
Terdengar tulus dan menentramkan jiwa
Bahakan bisa sangat menyegarkan seperti tetesan embun pagi
Bisa pula sekeren senja di ufuk barat

Aduhai, lihatlah dia nampak sempurna!
Bagai permata yang harganya tiada banding

Sssttt...
Dia adalah negeriku
Dia adalah tempat dimana aku dilahirkan
Dia adalah tempat pengukir sejarah
Dia adalah cinta sejatiku

Kau tak sadar,  jika dia selalu ada untukmu
Segalanya telah dia berikan hanya untukmu
Ah, dia sangat baik!

Para pahlawan berhasil membebaskannya dari belenggu
Para pahlawan juga berhasil memgusir para penjajah
Para pahlawan sangat mencintainya
Mungkin ini suatu balas budi
Bukankah para pahlawan dan negeri ini terlalu baik pada kita?
Mengingat akan kehadiran kita yang jauh jaraknya
Negeriku...

Aku, dia, dan mereka sangat mencintaimu
Aku, dia, dan mereka akan menjaga dan melindungimu
Aku, dia, dan mereka akan mempertahankan dan memperjuangkan tanah pertiwi ini seperti dahulu

Namun, maaf jika tak seperti para pahlawan
Hanya mengangkat senjata mereka lari terbirit- birit
Hanya berteriak mereka mati seketika

Aku, dia, dan mereka akan menjagamu
Perjuangan yang sedikit berbeda
Namun, kau tetap akan terlindungi dalam dekapan kami
Sepotong cinta anak negeri...















Demak, 07 Juni 2015

Komentar