BELAJAR DARI HUJAN
Oleh:
Amaliya Khamdanah
Ada banyak cara Tuhan mengajarkan arti kehidupan kepada
kita. Sayangnya kita tak pernah
menyadarinya. Sayangnya kita tak pernah menyadarinya. Sebenarnya banyak
pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan sehari-hari dan sayangnya lagi
kita tak pernah menyadarinya. Sadar atau tidak sadar kita telah belajar. Ada
satu kisah fiksi yang dapat kita ambil pelajaran.
Suatu ketika Refa patah hati, entah kepada siapa tak ada yang mengetahuinya. Malam pun tiba,
Refa menangis tersendu-sendu, ia bercerita semuanya pada hatinya, berharap Sang
Pencipta Alam Semesta mendengarnya. Luapan air mata membanjiri mukanya, ia
terpejam.
Patah hati entah kepada siapa itu, masih dirasa keesokan
harinya. Ia sering terdiam, menggerutuki nasibnya. Di hari berikutnya pun sama,
menggerutuki nasib tanpa jelas alasan logisnya. Dan yang hanya mengetahui
segalanya hanya Sang Pencipta Alam Semesta.
Hari berikutnya, hujan menyapa sang mentari. Hujan
menerpa kota kecil di ujung negeri tampat Refa tinggal. Refa terpaksa jalan
kaki menuju sekolahan. Sesamainya ditempat sacral akan ilmu itu suasana masih
sepi, hanya hening yang ia rasa.
Refa terdiam menatap butiran-butiran air yang jatuh dari
langit. Banyak sekali jumlahnya, mereka dating bersamaan dalam wujud yang
tampak mata. Bening. Refa masih terdiam. Pikirannya melayang, hingga terhenti
pada satu makna.
“Hujan. Sepertinya
Sang Pencipta menciptakanmu tak sia-sia. Aku menemukan satu makna darimu.
Bangkit!” Refa sedikit tersenyum,
“Berkali-kali kau jatuh ke muka bumi-Mu, berkali-kali pula kau harus bangkit.”
Refa tersenyum, menerawang kedepan, memecah pandangannya diantara
buturan-butiran hujan. Ia teringat sesuatu, ikhlas.
“Hujan kau dating kemuka bumi ini bersama-sama. Lantas
sebelum menginjak tanah ini kau telah berpisah dengan teman-temanmu. Dan kau
ikhalas.” Kali ini Refa tersenyum lebar. Hujan mulai reda.
Fiksi mini ini setidaknya mengajarkan kepada kita. Ketika
patah hati karena apapun itu.
Bangkitlah! Sia-sia saja jika kau awetkan hati yang patah itu. Dan ikhlaslah.
Belajar ikhlas untuk apapun itu, karena Allah selalu akan menggantinya dengan
sesuatu yang lebih baik. Semoga bermanfaat renungan kali ini. J
Komentar
Posting Komentar