[BUKU] MELIHAT ALPHA-CENTAURI MELALUI NOVEL JARAK ANTARBINTANG


Kamu pernah jatuh cinta pada seseorang yang menyukai langit atau bintang-bintang? Kalau belum pernah tak apa, aku hanya bertanya. Sekadar basa-basi mengawali review buku kali ini.

JARAK ANTARBINTANG, karya Naimmah Nur Aini terbit pada tahun 2018 di Elex Media Komputindo dengan tebal 400 halaman. Katanya, novel ini sempat dipublikasikan melalui Wattpad dan sangat rekomen kamu baca!

Novel yang menggunakan sudut pandang orang pertama; aku, dengan nama tokoh Alfa Centauri Radistya, seorang mahasiswi jurusan konservasi di kampus Bogor. Tokoh yang kupikir lebih banyak diam dan mengamati sekitar, ternyata sebaliknya. Dia perempuan yang cerewet, berani, dan percaya diri, walaupun dibeberapa situasi dia insecure. Alfa memiliki sahabat yang sangat menyayanginya, namanya Elmira atau yang biasa disapa Miras. Konon, dia ikut-ikutan memanggil Miras karena cara bicaranya yang terus nyerocos gak jelas, dan Denta, laki-laki idaman mahasiswi sekaligus calon ketua BEM, eh, dia pacar Elmira. Ketiganya bergabung di organisasi kampus, lupa-lupa ingat, di Himpunan Mahasiswa Jurusan.

Pembukaan yang cukup menyenangkan, menyimak si Alfa yang harus bolak-balik rapat, mendengar sambatan Miras tentang Denta yang super sibuk, atau gombalan Ziko, kakak tingkat mereka sekaligus senior di himpunan kampus. Alfa sebenarnya malas menanggapi gombalan Ziko atau sindiran Miras yang menyuruhnya untuk segera cari pacar. Alfa tipe orang yang berpegang teguh pada prinsip, dia tidak ingin memikirkan hal itu sebelum tuntas semuanya. Usut punya usut, ternyata Alfa sudah memiliki someone yang kata Miras nggak bakal bisa diraih, dia ada di ujung dunia, yang entah seperti apa orangnya, perilakunya, keluarganya, pokoknyalah!

Jatuh cinta sendirian. Salah satu kata kunci dari novel ini. Kamu pernah merasakan? Begitu yang dirasakan Alfa. Dia mengagumi seseorang yang jauh sejak duduk di bangku SMA. Semuanya berawal dari jawaban yang diterima di Quora. Jawaban Quora: Jupiter terdiri dari 90% hidrogen, 10% sisanya didominasi Helium. Korek api yang terdiri dari karbon bereaksi dengan panas lalu bergabung dengan oksigen untuk membuat CO2. Dengan tidak adanya oksigen, karbon tidak akan terbakar. Sama halnya dengan Hidrogen yang memerlukan oksigen untuk membuat H2O, dan tidak ada oksigen di Jupiter. Jadi, tidak mungkin (prolog). Lambat laun, seseorang yang jauh di sana sering berkomunikasi melalui Quora dengannya. Bisa dikatakan akrab, bahkan, seseorang itu pernah mengirim surel berisi gambar Supernova2006gy. Gila! Bisa dibayangkan, betapa nyambung dan menyenangkannya mereka mengobrol, tanpa tahu siapa di balik layarnya.


Novel berlatar tempat di Bogor, sesekali di Sukabumi dan Yogyakarta, bahkan sampai Italia ini, kan membawamu menyelami alam. Dari tanaman-tanaman, bunga yang bermekaran, hutan buatan, hutan sungguhan yang ada di gunung, pendakian, pantai, dataran tinggi yang jauh dari polusi cahaya, langit, rasi bintang, meteor, atau lebih dari itu. Menyenangkan. Aku yang senang menatap langit dan sering takjub akan keadaannya merasa jadi punya teman mendengar melalui novel ini. Pengetahuanku yang super pendek tentang langit belum ada apa-apanya. Rasi bintang yang kuingat hanya yang berbentuk layang-layang dan biduk. Sisanya? Duh, jangan tanyakan padaku! Asemnya lagi, mereka malah membahas yang lebih luas daripada itu. Galaksi Bimasakti, Andromeda, Sombrero, meteor Lyrids, dan masih banyak lagi. Betapa kecil diri ini, ya Rabb.

Setebal 400 halaman tidak akan buat kamu merasa bosan. Alur juga tidak lambat. Kataku, ini cukup. Obrolan ringan, sengak, dan guyonan juga ada dalam hampir setiap bab. Apalagi ketika bareng dua sahabatnya dan seseorang yang selalu merasa percaya diri ketika didepan Alfa. Kadang, aku ngerasa capek baca kok isinya sengak-sengakan terus, gak bisa ya ngobrolnya santai dikit. Kalian lagi bahas proker, lho! Sial, malah kebawa dalam novel. Lanjut lagi, hal itu terus berulang-ulang, tapi gak membosankan, kok, Alfa selalu saja bisa menjawab atau cari obrolan dengan lawan bicaranya, bahkan saat guyonan sekalipun.

Alpha Centaurus menjadi nama salah satu bintang di galaksi Centauri. Katanya, bintang ini termasuk yang paling terang. Gagal paham juga pas penjelasan panjang di cerita ini. Coba, deh, kamu baca sendiri, nanti kita ribut bareng biar aku paham juga. Modusss! Eh, ternyata sudah banyak paragraf yang aku tulis, tapi belum menyebut nama 'laki-laki utama lain' selain Denta dan Ziko, ya?

Perkenalkan namanya Auriga Bintang Septario, ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan yang sempat ikut student exchange di Italia. Banyak prestasi yang telah dia raih, bahkan sempat menjabat sebagai ketua ICSA Global. Wow! Tokoh laki-laki yang perfect banget! Gak salah, kalo banyak mahasiswi yang mengidolakannya bahkan tak segan-segan untuk mendekati. Tapi, tapi... sudah bisa ditebak arahnya? Haha. Tetap ala-ala novel, Auriga malah berbalik dan menoleh ke arah lain. Siapakah yang dimaksud? Satu adegan yang masih buatku terngiang-ngiang, ketika Alfa memilih makan sendirian di kantin dekat perpus pusat yang kemudian dihampiri para senior. Ada Ziko, Alip, Arista, Dian, dan Auriga. Mereka saling berbicara dan sesekali 'menggoda' Alfa. Alfa tidak takut, malah berbalik dengan cerocosan dan jawaban ngawur. Perilaku Alfa yang berani ini gak sekali muncul, tapi berulang kali dan dibanyak momen.

Jangan kaget ketika membaca Jarak Antarbintang dan menemukan banyak istilah sains, selain nama latin tanaman, juga ada bagian-bagian otak serta fungsinya. Mau tak mau neuron yang ada di hippocampus-ku ikut riuh dan mengajakku memutar ulang memori sore hari di Tanah Baru seminggu yang lalu (hlm: 20). Lumayan belajar neurosains. Bertambah bab, akan semakin menarik, apalagi ada seseorang yang mendekati Alfa dengan trik. Aku jadi teringat materi stand-up comedy yang dibawakan Ge Pamungkas, intinya, kalau mau mendekati seseorang agar berbeda dari biasanya, kamu lakukan dengan berperilaku sebaliknya. Misal biasanya ramah dengan semua orang, terkhusus orang itu agak judes atau sengak, sinis, jawab pendek, atau yang bisa membuat seseorang merasa 'ingat' akan perilakunya. Mau mencoba juga, Teman? Haha!

Novel Jarak Antarbintang memiliki konflik yang pasang surut (tidak bertambah dengan air laut, sih). Kadang naik dan kadang pula turun. Roller coaster banget! Tenang, walaupun begitu, tetap bisa enjoy menikmati cerita. Persahabatan antara Alfa, Elmira, dan Denta yang patut diacungi jempol, selalu ada di saat satu sama lain merasakan suka dan duka. Narasi yang ada dalam novel ini juga beberapa menyisipkan istilah astronomi, walaupun begitu tetap bisa dipahami dengan renyah, seperti kutipan batin Alfa, tiba-tiba tubuhku limbung terhantam supernova. Beberapa istilah asing juga ada keterangan di footnote. Jadi, kamu tidak akan bingung.

Nama tokoh di novel ini beberapa mengambil nama bintang, Auriga salah satunya. Seperti yang aku tulis sebelumnya, tokoh ini punya pesona luar biasa, banyak yang kagum dan menaruh hati padanya. Sayang, Auriga tak banyak berekspresi, teman-temannya menyebut muktar alias muka datar.

"Ck, eksistensi lo mulai dipertanyakan nih, Ga," kata Kak Dian kemudian, ikut memanaskan suasana.
"Belum aja." balas Auriga (hlm: 47).

Aku katakan, bagian bab ini, berhasil buat cengar-cengir. Kenthir banget obrolane, haha! Lanjut sedikit saja ya tentang ini, biar kamu pas baca juga semakin penasaran. Aku mengutip obrolan Kyoko Tachibana di Movie-22 Detective Conan: Zero the Enforcer, "Seperti jam memiliki dua sisi, yang terlihat oleh orang lain dan sebaliknya." begitu juga Auriga Bintang.

Novel yang penuh kejutan. Banyak bintang-bintang yang tercipta, kutipan yang berkeliaran, lagu-lagu yang bertebaran, dan senyuman yang sulit diterka. Semakin ke dalam membaca novel ini, obrolan apa saja nyambung. Maksudku antara Alfa dan Auriga, bahkan musik klasik--yang baru kuketahui melalui kumcer Seorang Penebang Kayu dan Movie Detective Conan--seperti tokoh Beethoven, Mozart, dan Tchaikovsky, beberapa kali tersebut. Hebohnya lagi, Sherlock Holmes dan Shinichi Kudo juga ada dalam monolog. Hah, kamu tahu, kan, kalau aku sering menghebohkan dua tokoh tersebut? Jadi, membaca novel ini sempurna membuatku heboh. Ada satu lagi, tokoh laki-laki lainnya yang tak lain adalah Kakak Alfa, merupakan seorang psikiater lulusan Jerman yang kini sudah membuka praktik kerja di Indonesia, namanya Azam. Aku lega dan senang, ketika ada tokoh psikiater dalam suatu novel. Pasti akan sangat membantu.

Kamu boleh lelah tapi jangan sampai kamu menyerah. Kamu boleh hanyut, tapi jangan sampai kamu tenggelam. Percaya sama Kakak kalau semua ini bukan sebuah kesia-siaan (hlm: 327).

Tokoh per tokoh akan saling berkesinambungan. Disaat manusia berdoa untuk terbebas dari belenggu-belenggu yang menghambat aktualisasinya dan kemudian merobohkan semua dogma, semesta memiliki cara yang unik untuk membantunya. Melalui kebetulan-kebetulan yang kadang tak bisa dipercaya akal sehat. Dan kesempatan untuk menunjukkan eksistensi itu akhirnya membuat melakukan perubahan (hlm: 130). Baca, deh, biar merasakan sensasi saling terhubungan itu. Memperumakan antara satu bintang dengan bintang lainnya menjadikan gugusan bintang yang bisa dilihat sempurna dari bumi. Alena menjadi tokoh baru yang berkesinambungan selanjutnya, seperti titik fokus dalam dunia Auriga, selain Airus dan Aquila. Permasalahan keluarga juga terjadi dalam novel ini, bahkan dalam sekali. Ada kesinambungan antara perilaku-perilaku yang muncul. Permasalahan bisa membuat seseorang semakin kuat atau sebaliknya. Emosi yang bisa tersalur dengan kegiatan positif atau ke arah negatif. Lalu bagaimana dengan yang ada dalam novel ini?

Roman ala-ala anak kuliahan juga melengkapi cerita dalam novel ini. Menyenangkan sekaligus menyebalkan. Aku sempat jengkel bahkan tidak suka pada satu tokoh yang sok banget. Tokoh ini punya kepercayaan diri yang luar biasa, tapi, disisi lain menjadi bumerang untuknya dan orang lain, bahkan seseorang yang spesial. Salah satunya adalah hubungan asmara yang sebenarnya mendekati toxic, namun sayangnya tidak banyak disadari karena fokus pada kejutan romantis yang diberikan. Aku sarankan, kamu banyak-banyak menampung sabar dan luas hati, selain bucin banget, Jarak Antarbintang juga penuh kejutan. Semoga kita banyak belajar dari kisah-kisah dan pelajaran dari novel Jarak Antarbintang.

Ternyata panjang juga review novel ini. Aku tidak tahu apakah novel Jarak Antarbintang masih tersedia dalam bentuk buku cetak atau tidak, silakan kunjungi toko buku terdekat, atau bertanya ke penerbit terkait stok novel ini, yang jelas di aplikasi perpustakaan digital atau iPusnas telah tersedia. Sudah, ya. Sampai jumpa di review buku lainnya! Sehat selalu dan jangan lupa bahagia~

Komentar