Kuis Buku “Memeluk Kehilangan” karya Faisal Syahreza
CORETAN SEDARHANA: KEHILANGAN,
SEMUA ADA PADA DIRIMU
Oleh:
Amaliya Khamdanah
“Tentang kehilangan yang semuanya
berawal pada dirimu.
Semua cerita yang telah lalu,
tentang kehilangan dan kerinduan.
Belajarlah tentang keikhlasan…”
Salam sejahtera bagi para pembaca :)
Postingan ini ditunjukkan guna mengikuti kuis novel gratis dari yang diadakan
oleh @pringadisurya. Novel perdana dari kak Faisal Syahreza yang berjudul Memeluk Kehilangan, disamping itu juga
untuk mengisi agar blog tidak terbengkalai. Heheee :D Duh, kenapa pas baca
judulnya aja hati mulai goyah *eh *seketikaflashback* Ayo, buruan ikutan kuisnya, mumpung belum deadline :D
Nah,
ini adalah penampakan cover novelnya. Simpel dan saya suka warna covernya,
biru-biru gitu. Huuuaaaaa.
Menurutmu, apa sih arti kehilangan
itu? Lantas bagaimana kau dapat melepaskannya dan mengikhlaskannya tuk pergi
dari dirimu? Iya, aku bertanya padamu dan diriku sendiri.
Sepertinya saat aku bertanya hal itu
kepadamu kau lantas berpikir jauh ke masa lampau, dimana kau sulit melupakan,
melepaskan sesuatu yang sudah menjadi milikmu, atau hampir menjadi milikmu,
atau bahkan belum menjadi milikmu tapi kau merasa bahwa telah menjadi milikmu?
Semuanya tergantung dirimu, tengoklah sebentar, bertanyalah dan renungkanlah.
Di dunia ini banyak sekali definisi
kehilangan. Sangat-sangat banyak tak terhitung jumlahnya. Karena Tuhan
menciptakan banyak manusia, banyak pula kehilangan. Kehilangan pun tak
selamanya menyakitkan untuk dirimu, tak selamanya menyengsarakan hidupmu, tak
selamanya membahagiakan dirimu. Semuanya berada dalam dirimu.
Aku sempat membaca sebuah novel,
tentang kerinduan. Ketika khatam
membacanya aku merasakan atmosfer yang berbeda. Aku terdiam sembari mengingat
sesuatu pada masa lalu. Ada banyak
sekali makna kehilangan yang kudapat. Salah satunya aku mengingat ketika harus
berpisah lama bahkan tak bertemu lagi dengan teman baikku sekolah dasar dulu.
Ia orang pertama yang kukenal, bermata sipit dan berlesung pipi. Kami berkawan
baik, hingga pada akhirnya di tahun ketiga kami berpisah. Di akhir ucapannya ia
berkata, “jangan lupakan aku, ya.” Aku mengangguk, saat itu jari kelingking
tanda persahabatan kami sambungkan. Lantas tertawa, walau sebenarnya hati
masing-masing dari kami menangis tak ingin berpisah. Dan, kami berpisah, tak
berjumpa sampai sekarang. Saat itu terlalu kecil untuk mengerti arti kehilangan
seorang kawan baik. Yang diketahui hanya, kami tak akan bertemu lagi. Lusa,
bahkan sampai beberapa tahun kemudian, barulah tahu apa arti kehilangan itu.
Aku berpikir, Tuhan menciptakan
sebuah pertemuan lantas begitu saja dipisahkan. Selalu saja begitu. Banyak
quote di internet, buku fiksi, atau buku-buku lainnya yang mebahas akan hal
tersebut. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Lantas setelah perpisahan
itu tiba, merasa kehilangan pun terasa sangat jelas, bahkan tak jarang pula ada
orang-orang yang sakit hatinya karena sebuah kehilangan dan mendalam kerena
sebuah kerinduan.
Iya.
Kehilangan erat sekali dengan kerinduan. Aku sempat berpikir bahwa kerinduan
adalah hubungan timbal balik dari kehilangan. Kau takkan merasakan kerinduan
ketika tak ada kehilangan sebelumnya. *alahbaper-_-*
Menurutku,
kehilangan takkan pernah ada dalam hidupmu ketika kau selalu senantiasa
bersyukur pada Tuhan (Allah SWT).
Bersyukur untuk apa pun itu. Entah saat kau merasa kehilangan seorang
sahabat, kawan baik, teman, jabatan, pacar sekali pun. Ingatlah, Tuhan akan
selalu mengenalkanmu pada hal-hal yang menurut-Nya terbaik untukmu. Jika kau
merasa kehilangan ‘seseorang-sesuatu’ sekalipun Tuhan pasti kan memberikan yang
lebih baik lagi. Itu pasti. Kehilangan pun akan sirna ketika kau mampu
meletakannya kedalam hati dengan penuh keikhlasan dan melepaskannya.
Bukankah hal itu
teramat berat? Iya, sangatlah berat. Maka lakukanlah. Jangan berdiam diri lalu
menangis karena kehilangan. Karena semua
rasa kehilangan berawal dari dirimu. Ketika kau mampu mengingat-ingat lalu tak
berani tuk melepas dan mengikhlaskannya. Ingatlah lagi, kau kan menemukan
banyak hal setelah kau melepaskannya. Tuhan tahu yang terbaik untukmu, tentang
kehilangan sekalipun.
Komentar
Posting Komentar